Sabtu, 09 Februari 2019

Smater Integrasi nasional dalam bingkai Bhineka tunggal ika


Kompetensi Dasar : 
Integrasi nasional dalam bingkai bhineka tunggal ika
Petunjuk Belajar Modul: 
  1. Dengan modul ini diharapkan siswa dapat belajar secara mandiri tentang Integrasi nasional dalam bingkai bhineka tunggal ika tanpa atau dengan bimbingan guru.
  2. Modul ini dikembangkan dari konsep yang mudah ke yang sulit, dari konsep nyata ke konsep yang abstrak dan dari konsep yang sederhana ke konsep yang rumit.
  3. Belajarlah secara berkelompok.
  4. Baca baik-baik Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan Tujuan Pembelajaran.

Prasyarat Sebelum Belajar:
Sebelum mempelajari penyelenggaraan pemerintahan negara, peserta didik diharapkan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sebagai apersepsi:
  1. Kebhinekaan Bangsa Indonesia
  2. Pentingnya konsep integrasi nasional
  3. Menguraikan faktor faktor pembentuk integrasi nasional
  4. Tantangan dalam menjaga keutuhan  NKRI
  5. Menyimpulkan peran warga dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa


A.     Kebhinekaan Bangsa Indonesia
Semboyan Bangsa Indonesia
Sebelumnya semboyan yang dijadikan semboyan resmi Negara Indonesia sangat panjang yaitu Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa. Semboyan Bhineka Tunggal Ika dikenal untuk pertama kalinya pada masa Majapahit era kepemimpinan Wisnuwardhana. Perumusan semboyan Bhineka Tunggl Ika ini dilakukan oleh Mpu Tantular dalam kitab Sutasoma. Perumuan semboyan ini pada dasarnya merupakan pernyataan kreatif dalam usaha mengatasi keanekaragaman kepercayaan dan keagamaan. Hal itu dilakukan sehubungan usaha bina Negara kerajaan Majapahit saat itu.

Namun, sebagai semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia, konsep Bhineka Tunggal Ika bukan hanya perbedaan agama dan kepercayaan menjadi fokus, tetapi pengertiannya lebih luas. Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan Negara memiliki cakupan lebih luas, seperti perbedaan suku, bangsa, budaya (adat-istiadat), beda pulau, dan tentunya agama dan kepercayaan yang menuju persatuan dan kesatuan Negara.

Seluruh perbedaan yang ada di Indonesia menuju tujuan yang satu atau sama, yaitu bangsa dan Negara Indonesia. Berbicara mengenai Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia, lambang Garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika ditetapkan secara resmi menjadi bagian dari Negara Indonesia melalui Peraturan Pemerintahan Nomor 66 Tahun 1951 pada 17 Oktober 1951 dan di undang – undangkan pada 28 Oktober 1951 sebagai Lambang Negara. Usaha pada masa Majapahit maupun pada masa pemerintahan Indonesia berlandaskan pada pandangan yang sama, yaitu pandangan mengenai semangat rasa persatuan, kesatuan, dan kebersamaan sebagai modal dasar untuk menegakkan Negara. Sementara itu, semboyan “Tan Hana Darma Mangrwa” dipakai sebagai motto lambang Lembaga Pertahanan Nasional. Makna dari semboyan itu adalah “tidak ada kebenaran yang bermuka dua”.

Fungsi Bhinneka Tunggal Ika
Bangsa Indonesai sudah lama hidup di dalam keaneka ragaman, tetapi hal ini tidak pernah menampilkan perseteruan antar rakyat Indonesia. Keberagaman yang ada dipakai untuk membentuk suatu Negara yang besar. Keberagaman yang terjadi baik itu di dalam segi kepercayaan, warna kulit, suku bangsa, agama, bahasa, menjadikan Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang besar dan berdaulat. Sejarah mencatat bahwasanya semua anak bangsa yang tergabung dalam berbagai macam suku turut serta memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dengan mengambil peran masing-masing.

Konsep Bhinneka Tunggal Ika adalah sebuah semboyan yang dijadikan dasar Negara Indonesia. Oleh sebab itu, Bhinneka Tunggal Ika patut dijadikan sebagai landasan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan di dalam bangsa Indonesia. Kita sebagai generasi selanjutnya yang bisa menikmati kemerdekaan dengan mudah, haruslah bersungguh-sungguh dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kita dapat saling menghargai dengan masyarakat tanpa saling memikirkan percampuran suku bangsa, ras, agama, bahasa, dan keaneka ragaman lainnya. Tanpa adanya kesadaran di dalam diri rakyat Indonesia, maka pantaslah Indonesia akan hancur dan terpecah belah.

Prinsip Bhinneka Tunggal Ika
1)      Common Denominator. Di Indonesia, berbagai macam keaneka ragaman yang ada tidaklah membuat bangsa ini menjadi pecah. Terdapat 5 agama yang ada di Indonesia, dan hal tersebut tidak membuat agama-agama tersebut untuk saling mencela. Maka sesuai dengan prinsip pertama dari Bhinneka Tunggal Ika, maka perbedaan-perbedaan di dalam agama tersebut haruslah dicari common denominatornya, atau dengan kata lain kita haruslah mencari sebuah persamaan dalam perbedaan itu, sehingga semua rakyat yang hidup di Indonesia dapat hidup di dalam keanekaragaman dan kedamaian dengan adanya kesamaan di dalam perbedaan tersebut.
2)      Tidak Bersifat Sektarian dan Enklusif, Makna yang terkandung di dalam prinsip ini yakni semua rakyat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tidak dibenarkan menganggap bahwa dirinya atau kelompoknya adalah yang paling benar, paling hebat, atau paling diakui oleh yang lain. Pandangan-pandangan sectarian dan enklusif haruslah dihilangkan pada segenap tumpah darah Indonesia, karena ketika sifat sectarian dan enklusif sudah terbentuk, maka akan banyak suatu konflik yang terjadi dikarenakan kecemburuan, kecurigaan, sikap yang berlebihan, dan kurang memperhitungkan keberadaan kelompok atau pribadi lain.
3)      Tidak Bersifat Formalistis, Bhinneka Tunggal Ika tidak bersifat formalistis, yang hanya menunjukkan sebuah perilaku semu dan kaku. Tetapi, Bhinneka Tunggal Ika sifatnya universal dan menyeluruh. Hal ini dliandasi oleh adanya rasa cinta mencintai, rasa hormat menghormati, saling percaya mempercayai, dan saling rukun antar sesame. Karena dengan cara inilah, keanekaragaman bisa disatukan dalam bingkai ke-Indonesiaan.
4)      Bersifat Konvergen, Bhinneka Tunggal Ika sifatnya konvergen dan tidak divergen. Segala macam keaneka ragaman yang ada bila terjadi masalah, bukan untuk dibesar-besarkan, tetapi haruslah dicari satu titik temu yang bisa membuat segala macam kepentingan menjadi satu. Hal ini bisa dicapai bila terdapatnya sikap toleran, saling percaya, rukun, non sectarian, dan inklusif.

Implementasi Bhinneka Tunggal Ika
Implementasi terhadap Bhinneka Tunggal Ika bisa tercapai bila rakyat dan seluruh komponen mematuhi prinsip-prinsip yang sudah disebutkankan di atas. Yakni :
1.      Perilaku Inklusif, Seseorang haruslah menganggap bahwa dirinya sedang berada di dalam suatu populasi yang luas, sehingga dia tidak melihat dirinya melebihi dari yang lain. Begitu juga dengan kelompok. Kepentingan bersama lebih diutamakan daripada sebuah keuntungan pribadi atau kelompoknya. Kepentingan bersama bisa membuat segala komponen merasa puas dan senang. Masing-masing kelompok mempunyai peranan masing-masing di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2.      Mengakomodasi Sifat Prulalistik, Ditinjau dari keanekaragaman yang ada di dalam negeri ini, maka sepantasnyalah bila Indonesia adalah bangsa dengan tinglat prulalistik terbesar di dunia. Hal inilah yang membuat bangsa kita disegani oleh bangsa lain. Tapi, bila hal ini tidak bisa dipergunakan dengan baik, maka sangat mungkin akan terjadi disintegrasi di dalam bangsa. Agama, ras, suku bangsa, bahasa, adat dan budaya yang ada di Indonesia mempunyai jumlah yang tidak sedikit. Sikap saling toleran, saling menghormati, saling mencintai, dan saling menyayangi menjadi hal mutlak yang dibutuhkan oleh segenap rakyat Indonesia, supaya terciptanya masyarakat yang tenteram dan damai.
3.      Tidak Mencari Menangnya Sendiri, Perbedaan pendapat adalah hal yang lumrah terjadi pada zaman sekarang. Apalagi ditambah dengan diberlakukannya sistem demokrasi yang menuntut segenap rakyat bebas untuk mengungkapkan pendapatnya masing-masing. Oleh sebab itu, untuk mencapai prinsip ke-Bhinneka-an, maka seseorang haruslah saling menghormati antar satu pendapat dengan pendapat yang lain. Perbedaan ini tidak untuk dibesar-besarkan, tetapi untuk dicari suatu titik temu dengan mementingkan suatu kepentingan bersama. Sifatnya konvergen haruslah benar-benar dinyatakan di dalam hidup berbangsa dan bernegara, jauhkan sifat divergen.
4.      Musyawarah untuk Mufakat, Perbedaan pendapat antar kelompok dan pribadi haruslah dicari solusi bersama dengan diberlakukannya musyawarah. Segala macam perbedaan direntangkan untuk mencapai satu kepentingan. Prinsip common denominator atau mencari inti kesamaan haruslah diterapkan di dalam musyawarah. Dalam musyawarah, segala macam gagasan yang timbul akan diakomodasikan dalam kesepakatan. Sehingga kesepakatan itu yang mencapai mufakat antar pribadi atau kelompok.
5.      Dilandasi Rasa Kasih Sayang dan Rela Berkorban, Sesuai dengan pedoman sebaik-baik manusia yaitu yang bermanfaat bagi manusia lainnya, rasa rela berkorban haruslah diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Rasa rela berkorban ini akan terbentuk dengan dilandasi oleh rasa salin kasih mangasihi, dan sayang menyayangi. Jauhilah rasa benci karena hanya akan menimbulkan konflik di dalam kehidupan.

Alat Pemersatu Bangsa
Tentunya kita semua menyadari bahwa persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia adalah sesuatu yang penting dan tidak bisa ditawar lagi. Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban kita menjaga persatuan dan kesatuan negara yang kita cintai ini.

Persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia juga menjadi hal yang diinginkan setiap dari kita sebagai warga negara Indonesia. Karena dengan adanya persatuan dan kesatuan maka negara ini akan menjadi aman, tenang, nyaman dan tentram.

Namun sayangnya dalam kehidupan kita berbangsa dan bernegara, ada saja hal-hal yang menyebabkan bangsa ini menjadi terpecah-belah, baik itu yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja. Kita bisa melihat ini dibanyak media yang mengungkapnya banyaknya perpecahan, keributan, perselisihan, dibanyak daerah di Indonesia, yang tentunya hal-hal seperti ini tidak kita inginkan sama sekali.

Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban bagi kita semua Bangsa Indonesia untuk senantiasa mengedepankan nilai-nilai luhur kita sebagai identitas Bangsa Indonesia seperti misalnya tenggang rasa, tepa selira, saling menghormati, saling menghargai dan semisalnya untuk senantiasa menjalin persatuan dan kesatuan.
Inilah Alat Pemersatu Bangsa Indonesia :
Ø  Lambang Negara Indonesia, Burung Garuda.
Ø  Semboyan Negara Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika.
Ø  Bahasa Persatuan Indonesia, Bahasa Indonesia.
Ø  Bendera Negara Indonesia, Bendera Merah Putih.
Ø  Lagu Kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya.
Ø  Konsep Wawasan Nusantara.
Ø  Kebudayaan Daerah Sebagai Kebudayaan Nasional.
Ø  Dasar Falsafah Negara Indonesia, Pancasila.
Ø  Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ø  Konstitusi Negara Indonesia, UUD 1945.
Tentunya masih banyak lagi yang lainnya yang bisa kita jadikan sebagai alat pemersatu Bangsa Indonesia seperti misalnya teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, hari kemerdekaan Bangsa Indonesia, budaya Bangsa Indonesia, sejarah Bangsa Indonesia, dan hal-hal lainnya yang semisal dengannya. 

Identitas provinsi Indonesia
No
Nama Provinsi
Bahasa Daerah
Rumah Adat
Tarian
MakananKhas
1
Nanggro Aceh Darussalam
Aceh Gayo
Krong Pade
Seudati, Saman
Timpan,  Gulai Aceh
2
Sumatera Utara
Batak
Bolon
SerampangDuaBelas
Lalamak
3
Sumatera Barat
Minang
Gadang
Baralek Gadang
Rendang
4
Riau
Melayu
Melayu Selaso Jatuh Kembar
Joged Lambak
Gulai ikan Patin
5
Kepulauan Riau
Melayu
Selaso Jatuh Kembar
Tandak
Sup Ikan Batam
6
Jambi
Kubu
Panjang
SekapurSirih
Tempoyak
7
Sumatera Selatan
Palembang
Limas
Tanggai
Pempek
8
Bangka Belitung
Melayu Bangka
Rakit
TincakGambus Bangka Belitung
Martabak Bangka
9
Bengkulu
Serawai, Lebak
Rakyat
Andun
Oncong-oncongpisang
10
Lampung
Melayu
NuwouSesat
Jangget
Srawit Lampung

11
DKI Jakarta
Betawi
Kebaya
Ronggeng,Yapong
KerakTelor
12
Jawa Barat
Sunda
Kasepuhan Cirebon
Merak, Jaipong
pepes
13
Banten
Banyumasan, Jawa
Rumah Badui
TariTopeng
nasisumsum
14
Jawa Tengah
Jawa
Padepokan
Gandrung
Lumpia
15
DI Yogyakarta
Jawa
Joglo
Bedaya
Bapia
16
JawaTimur
Jawadan Madura
Situbondo
Reog Ponorogo
Rujak Cingur
17
Bali
Bali dan Sasak
Gapura CandiBentar
Kecak
Be’siap Base Palaleh
18
Nusa Tenggara Barat
Sumbawa, Bima
Istana Sultan Sumbawa
MpaaLenggogo
GecakSape
19
Nusa Tenggara Timur
Alor, Belu
Musalaki
Perang
Petepah Manuk
20
Kalimantan Tengah
Dayak
Betang
BaleanDadas
Kalo-kalo
21
Kalimantan Selatan
Bugis, Banjar
BanjarBubunganTinggi
BaksaKembang
Ayam masak hijau
22
Kalimantan Timur
Dayak, Kutai, Banjar
Lamin
Gong
Sanga Cobek Salat
23
Kalimantan Utara (provinsi baru)
Tidung, Dayak
Baloy
Kancet Ledo
Kepiting Soka
24
Kalimantan Barat
Dayak, Tionghoa
Istana Kesultanan Pontianak
Monong
KueLimpin


No
NamaProvinsi
Bahasa Daerah
RumahAdat
Tarian
MakananKhas
25
Sulawesi Utara
Minahasa, Sangir, Talaud
Pewaris
Maengket
Ayam Rica-Rica
26
Sulawesi Barat
Toraja, Makassar
Mandar
Patuddu
Ikan Terbang Asap
27
Sulawesi Tengah
Balantak
Tambi
Lumense
Kaledo
28
Sulawesi Tenggara
Bunku-Laki, Muna-Butung
Istana Buton
Modinggu
Sasate Nangka
29
Sulawesi Selatan
Mandar, Toraja
Tongkonan
Kipas
Coto Makassar
30
Gorontalo
Atinggola, Gorontalo
Dulohupa
PauleCinde
Binte Biluhuta
31
Maluku
Banda, Buru, Furu, Aru
Baileo
Lenso
Palai Badar
32
Maluku Utara
Bacan, Damar, Balela, Fayo
Baileo
Dana-Dana
Popede (sagu)
33
Papua Barat
Mann, Morwap, Molof, Mooi
Honai
SelamatDatang
Papeda
34
Papua
Dera, Kaure, KentukBresi,
Honai
Musyoh
Sop Hapire

            Keberagaman masyarakat sebagai dasar pembangunan
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya dengan budaya yang berbeda antara daerah satu dengan daerah lainnya.Keragaman budaya yang dimiliki oleh bangsa ini merupakan modal yang sangat penting yang harus bisa dikelola dan dimanfaatkan dengan baik untuk mendukung proses pembangunan nasional.
Unsur Budaya meliputi:
Ø  Bahasa
Ø  Adat Istiadat
Ø  Pakaian
Ø  Teknologi
Ø  Seni
Ø  Agama
Ø  Politik
Ø  Pendidikan
Berdasarkan unsur-unsur budaya di atas, tentunya dengan hanya mengandakan kekayaan sumber daya alam yang kita miliki tidak cukup untuk melaksanakan pembangunan nasional. Sumber daya alam hanya akan dapat dimanfaatkan dengan optimal jika SDA itu mampu dikelola dengan pendidikan dan teknologi yang baik.Itulah sebabnya keragaman atau kekayaan sosial budaya yang dimiliki oleh suatu bangsa disebut pula modal sosial (modal masyarakat).
B.     Pentingnya konsep integrasi nasional
Pengertian integrasi nasional
Pengertian Integrasi Nasional adalah suatu upaya untuk mempersatukan atau menggabungkan berbagai perbedaan pada kelompok budaya atau kelompok sosial di dalam satu wilayah sehingga membentuk suatu kesatuan yang harmonis di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Dengan kata lain, integrasi nasional adalah hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai satu bangsa yakni bangsa Indonesia. Integrasi bangsa dapat dilihat secara politis dan secara antropologis.
Ø  Pengertian Integrasi Nasional secara Politis adalah proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial di dalam kesatuan wilayah nasional yang kemudian membentuk identitas nasional.
Ø  Pengertian Integrasi Nasional secara Antropologis adalah proses penyesuaian berbagai unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga terjadi keseresaian fungsi dalam kehidupan bermasyarakat.
Berbagai keanekaragaman yang ada di Indonesia sudah seharusnya dipelihara dan dijaga oleh seluruh elemen masyarakat. Jangan menjadikan perbedaan sebagai pertentangan karena perbedaan dan keanekaragaman tersebut merupakan kekayaan dan kelebihan yang dimiliki oleh Indonesia.

Pengertian Integrasi Nasional Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami apa arti integrasi nasional, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini:
1)      Dr. Nazaruddin Sjamsuddin, Menurut Dr. Nazaruddin Sjamsuddin, pengertian Integrasi nasional adalah proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua aspek kehidupannya, yaitu aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya.
2)      J. Soedjati Djiwandono, Menurut J. Soedjati Djiwandono, arti kata Integrasi nasional adalah cara bagaimana kelestarian persatuan nasional dalam arti luas dapat didamaikan dengan hak menentukan nasib sendiri.Integrasi nasional bangsa indonesia berarti hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai suatu bangsa, menjadi satu kesatuan bangsa secara resmi, dan direalisasikan dalam satu kesepakatan atau konsensus nasional melalui Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
3)      Myron Weiner, Menurut Myron Weiner, integrasi bangsa adalah proses penyatuan dari berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam satu kesatuan wilayah, dalam rangka pembentukan suatu identitas nasional.
4)      Howard Wriggins, Menurut Howard Wriggins, integrasi bangsa adalah penyatuan bagian yang berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi suatu kesatuan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang jumlahnya banyak menjadi satu kesatuan bangsa.

C.     Faktor faktor pembentuk intgrasi nasional
Faktor Pendorong Integrasi Nasional
1.      Rasa Senasib-Seperjuangan, Indonesia telah mengalami sejarah yang kelam di masa lalu, terutama zaman dimana Indonesia dijajah oleh bangsa lain selama bertahun-tahun. Dalam sejarah kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, perjuangan yang dilakukan oleh setiap elemen masyarakat untuk memperoleh kemerdekaan bukanlah sesuatu yang sifatnya main-main. Berbagai perbedaan yang ada dimiliki oleh masyarakat saat itu dikesampingkan demi memperjuangkan terwujudnya kemerdekaan Indonesia. Rasa senasib seperjuangan di masa lalu yang terbawa sampai dengan masa sekarang menjadi salah satu faktor pendorong untuk mewujudkan integrasi nasional. Jika di masa lalu rasa senasib seperjuangan digunakan untuk memujudkan kemerdekaan Indonesia, di era sekarang ini rasa senasib seperjuangan digunakan untuk memperkuat stabilitas nasional demi terwujudnya persatuan Indonesia dalam integrasi nasional.
2.      Pemaknaan Ideologi Nasional, Ideologi nasional negara kita Indonesia adalah Pancasila. Sebagai ideologi nasional, Pancasila tidak dapat digantikan oleh ideologi manapun. Walalupun Indonesia terdiri dari banyak kepercayaan, arti penting dan fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia tidak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Pemaknaan ideologi nasional yaitu Pancasila dilakukan melalui implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan integrasi nasional di Indonesia. Melalui pemaknaan ideologi nasional yaitu Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, integrasi nasional akan lebih mudah untuk diwujudkan.
3.      Keinginan Untuk Bersatu, Perbedaan dan kemajemukan di Indonesia bukanlah salah satu alasan untuk dijadikan faktor penyebab konflik sosial yang terjadi di kalangan masyarakat. Justru perbedaan inilah yang membuat masyarakat Indonesia mempunyai keinginan untuk mempersatukan perbedaan di dalam satu kesatuan bangsa yang utuh. Baik di dalam masyarakat tradisonal dan modern, keinginan untuk mempersatukan perbedaan di dalam kehidupan sehari-hari tentunya ada. Dalam kehidupan berbangsa negara dan berbangsa Indonesia, keinginan untuk mempersatukan bangsa merupakan salah satu perwujudan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar negara.
4.      Antisipasi Ancaman Dari Luar, Walupun Indonesia sudah merdeka selama 71 tahun, bukan tidak mungkin ancaman dari luar itu masuk ke Indonesia. Ancaman-ancaman dari luar di era globalisasi sekarang ini tidak dapat diartikan sebagai ancaman yang menjajah seperti pada masa kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi ancaman dari luar dalam kaitannya dengan bahaya globalisasi dan modernisasi, integrasi nasional perlu diwujudkan di setiap lapisan masyarakat yang ada tinggal di wilayah Indonesia.

Faktor Penghambat
Faktor pendorong dan penghambat integrasi nasional yang dibagi menjadi faktor lainnya. Selain faktor pendukung yang telah dijelaskan, terdapat juag faktor penghambat dalam mewujudkan integrasi nasional di Indonesia. Faktor penghambat sendiri merupakan suatu penghalang untuk melakukan tindakan secara individu maupun kelompok. Beberapa faktor penghambat terwujudnya integrasi nasional diantaranya:
·         Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan, Indonesia adalah negara yang memiliki jumlah suku dan kebudayaan terbanyak di dunia. Namun sayangnya, ada beberapa pandangan masyarakat terhadap pemerintah tentang keberagaman ini. Ada beberapa kemajemukan yang terdapat di dalam masyarakat yang kurang diperhatikan oleh pemerintah terutama yang berkaitan dengan kebudayaan setempat. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat Indonesia sendiri membuat kemajemukan itu terkikis secara perlahan-lahan.
·         Kurangnya Toleransi, Kurangnya toleransi terhadap keberagaman dan kemajemukan yang ada di masyakat menjadi salah satu penyebab konflik sosial. Dampak akibat konflik sosialyang terjadi di dalam masyarakat terutama dalam hal yang berkaitan dengan toleransi akan mengurangi rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu, kurangnya toleransi terhadap perbedaan yang terjadi secara terus-menerus akan membuat sebuah bangsa hancur akan sendirinya sehingga integrasi nasional tidak akan pernah terwujud.
·         Kurangnya Kesadaran Diri, Kurangnya kesadaran diri dalam diri masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan juga menjadi salah satu faktor yang mengambat terwujudnya integrasi nasional. Di era globalisasi, masyarakat menjadi lebih individualistis dan cenderung tidak memperdulikan kondisi dan situasi yang ada di sekitarnya. Jika tidak dicegah, rasa kesadaran diri yang berkurang sebagai dampak globalisasi akan makin mempersulit terwujudnya integrasi nasional. Oleh karena itu, diperlukan kiat-kiat untuk membangun karakter bangsa di era globalisasi untuk meningkatkan kesadaran diri masyarakat untuk mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan demi terwujudnya integrasi nasional bangsa.
Itulah beberapa penjelasan mengenai faktor pendorong dan penghambat terwujudnya integrasi nasional di negara kita Indonesia. Kita sebagai warga negara Indonesia yang berpegang teguh pada Pancasila sebaiknya ikut mendorong perwujudan integrasi nasional melalui perkataan dan perilaku kita di dalam kehidupan sehari-hari. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Hak dan kewajiban warga negara dalam mewujudkan integrasi nasional
secara sederhana hak yang dimaksud berkenaan dengan hak warga negara, dapat diartikan sebagai seperangkat hak yang melekat dalam diri manusia dalam kedudukannya sebagai anggota dari sebuah negara. sedangkan kewajiban seorang warga negara adalah segala sesuatu yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab sebagai anggota dari sebuah negara.Dalam hubungannya dengan integrasi nasional maka setiap warga negara tentu memiliki apa yang disebut sebagai hak serta kewajiban warga negara. hak dan kewajiban tersebut telah diatur dalam UUD '45, misalnya
1)      Hak membela negara (pasal 27 ayat 3) dan
2)      Hak dalam usaha pertahanan dan keamanan (pasal 30 ayat 1) serta
3)      Kewajiban membela negara (pasal 27 ayat 3) dan
4)      Kewajiban dalam pertahanan dan keamanan negara (pasal 30 ayat 1).

Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Maka hal-hal yang termasuk hak dan kewajiban warga negara secara internal dan eksternal meliputi:
1)      Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan (ekstrenal).
2)      Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 (internal).
3)      Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan (internal).
4)      Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan (internal).
5)      Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia (eksternal).

D.     Tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI
Tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia di lingkungan internal adalah mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia supaya tetap utuh dan bersatu. Globalisasi begitu cepat hadir dengan kehidupan masyarakat Indonesia pada dewasa ini. Fenomena globalisasi ini tentu membawa angin perubahan terhadap kondisi kemasyarakatan di masa mendatang. Kecepatan arus informasi dalam mendistribusikan opini dan berita publik telah sedemikian tepatnya mengubah pandangan dan wawasan seseorang. Proses perubahan yang demikian cepat akibat globalisasi tersebut membawa dampak yang tidak kecil bagi kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat bagi Indonesia. Di Indonesia sampai detik ini masih berpotensi atas ancaman terhadap kedaulatan negara yang berbentuk konflik perbatasan, pelanggaran wilayah, gangguan keamanan maritim dan dirgantara, gangguan keamanan di wilayah perbatasan berupa melintas batas secara ilegal, kegiatan penyelundupan senjata dan bahan peledak, masalah separatism, ancaman terorisme dalam negeri dan sebagainya.

Tantangan Bangsa Indonesia Secara Eksternal 
Tantangan eksternal adalah segala bentuk gangguan yang berasal dari luar negeri yang dapat menggoyahkan kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI). Faktor tantangan eksternal merupakan faktor yang timbul dari luar negara Indonesia, jika masyarakat Indonesia sendiri tidak menyadarinya, rakyat akan dengan mudah tercerai berai. Berikut adalah macam-macam tantangan eksternal:
Ø  Campur tangan asing
Ø  Masuknya budaya asing

Tantangan Bangsa Indonesia Secara Internal 
Tantangan secara internal adalah segala bentuk gangguan yang berasal dari dalam negeri yang dapat menggoyahkan kesatuan dan persatuan NKRI. Gangguan-gangguan itu dapat menghambat pembangunan nasional untuk menghadapi tantangan yang tidak ringan. Perubahan pada aspek kultur dan tata nilai, diarahkan pada sikap dan perilaku penyelenggara pertahanan negara dalam memposisikan tugasnya sebagai insan pertahanan negara yang profesional. Berikut ini adalah macam-macam tantangan internal: 
Ø  Potensi kekayaan budaya dan ketidakadilan ekonomi
Gerakan separatisme muncul akibat adanya aspirasi yang tersumbat atau tidak sampai ke pemerintahan pusat, juga tidak adanya keadilan ekonomi dan pembangunan yang merata di beberapa daerah. 
Ø  Perpecahan dan disintegrasi
Apabila mengubah NKRI, maka sudah dapat dipastikan akan banyak daerah di Indonesia yang akan memisahkan diri dan mendirikan negara sendiri, tidak semua daerah yang berbeda kultur dan budaya akan bisa menerima konsep baru. 
Ø  Pertikaian horizontal
Mengubah NKRI Sama halnya dengan merombak total bangunan Negara Republik Indonesia. Dengan demikian, jika kita tidak berlaku sebagaimana mestinya sebagai bangsa indonesia, Jika kita salah mengurus negara ini, tidak mustahil kita sendiri yang akan menghancurkan negara tercinta.

Berikut Ini Adalah Upaya Menjaga Keutuhan NKRI:
1.      Saling menghormati perbedaan.
2.      Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan. 
3.      Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia. 
4.      Memiliki semangat persatuan yang berwawasan Nusantara, yaitu semangat mewujudkan persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan sosial. 
5.      Menaati peraturan agar kehidupan berbangsa dan bernegara berjalan dengan tertib dan aman. Jika peraturan dilanggar maka akan terjadi kekuasaan yang dapat menimbulkan perpecahan.

E.     Peran warga dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
Pentingnya menjaga komitmen terhadap keutuhan nasional
Perilaku yang menunjukkan mencintai persatuan dan kesatuan harus tampak dalam kehidupan kita sehari-hari. “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh” merupakan suatu ungkapan yang menyatakan betapa besarnya arti persatuan dan kesatuan. Apabila bersatu padu, kita tidak hanya teguh dalam arti lebih kuat dalam menghadapi permasalahan, tetapi juga mampu menyelesaikan persoalan yang tidak dapat kita selesaikan sendiri.Kehidupan sosial yang tertib dan tentram hanya dapat diwujudkan melalui pembinaan persatuan dan kesatuan. Keluarga yang utuh terbentuk karena adanya semangat bersatu. Kita semua hidup dalam lingkungan keluarga. Hubungan dan ikatan keluarga akan terjalin utuh apabila kita semua menjadi bagian tak terpisahkan dalam keluarga. Keluarga yang menjunjung persatuan dan kesatuan membentuk keluarga yang aman, tentram, dan damai. Sebaliknya, apabila tidak ada lagi rasa persatuan, dalam keluarga setiap hari akan terjadi pertengkaran dan tidak akan ada kedamaian.
Dalam kehidupan masyarakat, persatuan dan kesatuan sangat diperlukan. Masyarakat yang bersatu akan melahirkan kehidupan masyarakat yang rukun dan harmonis. Meskipun masyarakat terdiri atas orang-orang yang beragam, dalam masyarakat kita menjadi bagian keluarga besar yang memiliki semangat persaudaraan dan kebersamaan dalam hidup bermasyarakat.
1)      Mempertahankan Persatuan dan Kesatuan Wilayah Indonesia, Pepatah mengatakan, “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”. Oleh karena itu, yang perlu kita tegakkan dan lakukan adalah:
Ø  meningkatkan semangat kekeluargaan, gotong-royong, dan musyawarah;
Ø  meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan;
Ø  meratakan pembangunan serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;
Ø  melaksanakan otonomi daerah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah;
Ø  memperkuat sendi-sendi hukum nasional serta adanya kepastian hukum;
Ø  melindungi, menjamin, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia; dan
Ø  memperkuat sistem pertahanan dan keamanan sehingga masyarakat merasa terlindungi.
2)      Meningkatkan Semangat Bhinneka Tunggal Ika
Sebagai bangsa yang terdiri atas berbagai suku, bahasa, agama, dan 
adat kebiasaan, kita harus bersatu sebagai bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kita harus memupuk semangat Bhinneka Tunggal Ika. Meskipun berbeda-beda, kita tetap satu, yaitu bangsa Indonesia.
3)      Mengembangkan Semangat Kekeluargaan
Contoh membina kekeluargaan yang perlu kita usahakan atau budayakan setiap hari adalah 
budaya saling bertegur sapa. Bayangkan jika di lingkungan kamu setiap harinya selalu ada percekcokan, adu mulut, tidak ada sikap saling percaya, dan lain-lain. Apa yang harus kamu lakukan? Selanjutnya, lakukan pengamatan di sekitar lingkungan tempat tinggalmu. Perilaku apa saja yang menurut kebiasaan setempat merupakan perbuatan yang menunjukkan semangat kekeluargaan?
4)      Menghindari SARA
Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku, bahasa, agama, serta adat istiadat kebiasaan yang berbeda-beda, kita tidak boleh melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan perpecahan. Oleh karena itu, yang harus kita hindari, antara lain: egoisme, ekstremisme, sukuisme, acuh tak acuh tidak peduli terhadap lingkungan, dan fanatisme yang berlebih-lebihan. Kita harus menghindari perbuatan bukan SARA (Suku, Agama dan 
Ras).
.
Kesadaran Warga Negara
Mewujudkan perilaku yang mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan dapat diwujudkan dalam berbagai bidang kehidupan. Syair lagu Pergi Belajar karya Ibu Sud yaitu hormatilah gurumu, sayangi teman. Merupakan salah satu bentuk perilaku yang dapat menumbuhkan dan memperkuat persatuan dan kesatuan di sekolah. Dalam kehidupan masyarakat menghormati sesama dan toleran terhadap orang lain merupakan sikap dan perilaku yang dapat memperkuat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bagi bangsa Indonesia semangat persatuan dan kesatuan merupakan modal dasar dalam membentuk negara dan menjalankan kehidupan bernegara. Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 merupakan tonggak awal dan pertama bagi bangsa Indonesia dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan. Manfaat persatuan dan kesatuan bagi bangsa Indonesia adalah:
1.      memperkuat jati diri Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2.      memperkuat ketahanan nasional dalam menghadapi segala ancaman dan gangguan dalam bernegara;
3.      memudahkan mencapai tujuan nasional yaitu, tujuan nasional yang tertuang dalam pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 hanya akan tercapai apabila semua warga negara terlibat mewujudkan tujuan nasional tersebut serta.
4.      menciptakan suasana yang tentram, aman, dan damai karena semua orang menunjukkan sikap setia kawan, toleran, dan solidaritas dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sejak proklamasi kemerdekaan, keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia mengalami pasang surut. Gangguan demi gangguan yang berusaha membubarkan Republik Indonesia sudah banyak terjadi, baik yang berasal dari luar maupun dari dalam negeri. 




Pengertian Bela Negara
Bela Negara ialah tekad, perilaku dan sikap warga negara yang dilakukan secara menyeluruh, teratur dan terpadu serta dijiwai oleh kecintaan kepad NKRI berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan “eksistensi” hidup Bangsa dan Negara.
Bela Negara juga dapat diartikan sebagai suatu konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan petinggi sebuah negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara dalam kepentingan menjaga dan mempertahankan keberlangsungan negara tersebut.
Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam eksistensi negara tersebut, sedangkan secara non-fisik konsep ini diterjemahkan sebagai upaya untuk turut serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, baik lewat moral, sosial, pendidikan, maupun peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa tersebut.
Unsur Dasar Bela Negara
Didalam proses pembelaan bangsa ada beberapa hal yang menjadi unsur penting, diantaranya ialah:
Ø  Cinta Tanah Air
Ø  Rela berkorban untuk bangsa & Negara
Ø  Yakin akan Pancasila sebagai ideologi Negara
Ø  Kesadaran berbangsa dan bernegara
Ø  Memiliki kemampuan awal bela Negara
Kesediaan Bela Negara
Cara bela negara dapat dilakukan dengan cara
Ø  Pendidikan kewarganegaraan
Ø  Pelatihan dasar kemiliteran
Ø  Pengabdian sebagai TNI
Ø  Pengabdian sesuai profesi

Fungsi Dan Tujuan Bela Negara
Terdapat beragam Fungsi bela negara diantaranya ialah sebagai berikut:
Ø  Menjaga keutuhan wilayah negara
Ø  Mempertahankan negara dari berbagai ancaman
Ø  Merupakan panggilan sejarah
Ø  Merupakan kewajiban setiap warga negara

Terdapat beragam Tujuan bela negara, diantaranya ialah sebagai berikut:
Ø  Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara
Ø  Menjaga identitas dan integritas bangsa/negara
Ø  Melaksanakan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945
Ø  Melestarikan budaya
Ø  Berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara

Manfaat Bela Negara
Berikut ini berbagai manfaat yang bisa diperoleh dari bela negara yaitu:
Ø  Membentuk perilaku jujur, adil, tegas, tepat dan kepedulian antar sesama
Ø  Menghilangkan sikap negatif seperti tidak disiplin, egois, malas, boros dan apatis
Ø  Melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu dalam melaksanakan kegiatan
Ø  Berbakti pada agama, orang tuas dan bangsa
Ø  Membentuk Iman dan Taqwa pada Agama yang dianut oleh individu
Ø  Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok
Ø  Menanamkan rasa kecintaan pada Bangsa dan Patriotisme sesuai dengan kemampuan diri
Ø  Membentuk mental dan fisik yang tangguh
Ø  Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama rekan seperjuangan
Ø  Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas dan pengaturan kegiatan lain

Contoh Bela Negara Dalam Kehidupan Sehari-hari
Contoh beberapa bentuk bela negara dalam kehidupan sehari-hari di zaman sekarang di berbagai lingkungan ialah sebagai berikut:
Ø  Membayar pajak tepat pada waktunya “lingkungan negara”
Ø  Mematuhi peraturan hukum yang berlaku “lingkungan negara”
Ø  Menajaga keamanan kampung secara bersama-sama “lingkungan masyarakat”
Ø  Melestarikan budaya yang ada “lingkungan masyarakat”
Ø  Menciptakan suasana rukun, damai dan aman dalam masyarakat “lingkungan masyarakat”
Ø  Kesadaran untuk menaati tata tertib sekolah “lingkungan sekolah”
Ø  Meningkatkan iman dan takwa dan iptek “lingkungan sekolah”
Ø  Membentuk keluarga yang sadar hukum “lingkungan keluarga”
Ø  Menciptakan suasana rukun, damai dan harmonis dalam keluarga “lingkungan keluarga”


Proyek Gotong Royong Kewarganegaraan

 1. Tujuan Pembelajaran  Pada unit ini kalian diharapkan dapat menginisiasi sebuah kegiatan serta menetapkan tujuan dan target bersama. Sela...