Kompetensi Dasar :
Mewaspadai Ancaman terhadap kedudukan NKRI
Mewaspadai Ancaman terhadap kedudukan NKRI
Petunjuk Belajar
Modul:
- Dengan modul ini
diharapkan siswa dapat belajar secara mandiri tentang Mewaspadai
Ancaman terhadap kedudukan NKRI tanpa atau dengan
bimbingan guru.
- Modul ini dikembangkan
dari konsep yang mudah ke yang sulit, dari konsep nyata ke konsep yang
abstrak dan dari konsep yang sederhana ke konsep yang rumit.
- Belajarlah secara
berkelompok.
- Baca baik-baik
Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan Tujuan Pembelajaran.
Prasyarat Sebelum Belajar:
Sebelum mempelajari penyelenggaraan pemerintahan negara,
peserta didik diharapkan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini
sebagai apersepsi:
- Mendeskripsikan ancaman
terhadap integrasi nasional
- Menjelaskan berbagai
ancaman terhadap integrasi nasional
- Menguraikan strategi mengatasi berbagai ancaman terhadap Ipoleksosbudhankam dalam membangun integrasi
A.
Konsep ancaman terhadap integrasi nasional
Pengertian Integrasi Nasional
Integrasi nasional mempunyai dua pengertian dasar,yakni integrasi dan nasional.Integrasi berasal dari kata Latin yakni integrate yang berarti memberi tempat dalam suatu keseluruhan.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,integrasi berarti pembauran hingga menjadi kesatuan yang bulat dan utuh.
Kata Nasional berasal dari
kata nation (Inggris) yang berarti bangsa.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,Integrasi nasional mempunyai arti sebagai berikut :
Ø Secara politis,integrasi nasional berarti proses penyatuan berbagai
kelompok budaya dan sosial ke dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk
suatu identitas nasional.
Ø Secara antropologis,integrasi nasional berarti proses penyesuaian di
antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian
fungsi dalam kehidupan masyarakat.
Integrasi nasional
adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada pada suatu
negara, sehingga tercipta keserasian dan Keselarasan secara nasional.
Membangun Integrasi Nasional dalam Bhinneka Tunggal IkaAdapun identitas nasional secara teminologis adalah suatu ciri yang
dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut
dengan bangsa yang lain. Antara integrasi nasional dan identitas nasional
negara Indonesia sangatlah terkait. Mengapa? karena Indonesia terdiri atas
berbagai macam suku yang disatukan melalui persatuan dibawah bendera merah
putih dan Bhinneka Tunggal Ika. Melalui proses ini terjadi proses Integrasi
nasional dimana perbedaan yang ada dipersatukan sehingga terciptan keselarasan.
Persatuan dari kemajemukan suku inilah yang menjadi salah satu ciri khas bangsa
Indonesia yang membedakannya dengan bangsa lain.
Masalah integrasi
nasional di Indonesia sangat kompleks dan multidimensional. Untuk mewujudkannya
diperlukan keadilan, kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah dengan tidak
membedakan ras, suku, agama, bangsa, dan sebagianya. Dengan demikian, uapaya
integrasi nasional dengan strategI yang mantap perlu terus dilakukan agar
terwujud integrasi bangsa Indonesia yang diinginkan. Upaya pembangunan dan
pembinaan integrasi nasional ini perlu karena pada hakikatnya integrasi
nasional tidak lain menunjukkan tingkat kuatnya persatuan dan kesatuan bangsa
yang diinginkan. Pada akhirnya persatuan dan kesatuan bangsa inilah yang dapat
lebih menjamin terwujudnya negara yang makmur, aman, dan tentram. Jika melihat
konflik yang terjadi di Ambon, Aceh, Kalimantan Barat, dan Papua merupakan
cermin dan belum mantapnya integrasi nasional yang diharapkan. Adapun kaitannya
dengan identitas nasional adalah bahwa adanya integrasi nasional dapat
menguatkan akar dari identitas nasional yang sedang dibangun.
Pemahaman nilai-nilai Bhinneka
Tunggal Ika harus dijadikan arahan, pedoman, acuan, dan tuntunan bagi setiap
individu dalam bertindak dan membangun serta memelihara tuntutan bangsa yang
terintegrasi secara nasional demi keutuhan NKRI yang dikenal dengan masyarakat
multikultural. Oleh karena itu, implementasi atau penerapan nilai-nilai
Bhinneka Tunggal Ika harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola
tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan NKRI daripada
kepentingan pribadi atau kelompok.
Contoh Wujud Integrasi Nasional
Contoh Wujud Integrasi Nasional
1. Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta oleh pemerintah
Republik Indonesia yang diresmikan pada tahun 1976. Di kompleks Taman Mini
Indonesia Indah terdapat anjungan dari semua provinsi di Indonesia. Setiap
anjungan menampilkan rumah adat beserta aneka macam hasil budaya di provinsi
itu, misalnya adat, tarian daerah, dan sebagiannya. Sehingga Taman Mini
Indonesia Indah merupakan miniaturdari berbagai kebudayaan yang terdapat di
Indonesia. Kita tidak perlu keliling Indonesia cukup di TMII sudah terwakili
dari seluruh kebudayaan Indonesia.
2. Sikap toleransi antarumat beragama. Meskipun Indonesia memiliki agama
yang berbeda-beda tetapi tetap saling menghormati.
3. Sikap menghargai dan merasa ikut memiliki kebudayaan daerah lain, bahkan
mau mempelajari budaya daerah lain. Misalnya, masyarakat Jawa atau Sumatera,
belajar menari legong yang merupakan salah satu tarian Bali.
Faktor-Faktor Pendorong Integrasi Nasional
1)
Faktor sejarah yang menimbulkan
rasa senasib dan seperjuangan.
2)
Keinginan untuk bersatu di
kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28
Oktober 1928.
3)
Rasa cinta tanah air di
kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut,
menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
4)
Rasa rela berkorban untuk
kepentingan bangsa dan negara.
5)
Kesepakatan atau konsensus
nasional dalam perwujudan Proklamasi kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945,
bendera merah putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa persatuan bahasa
Indonesia.
6)
Adanya simbol kenegaraan dalam
bentuk Garuda Pancasila, dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
7)
Pengembangan budaya gotong
royong yang merupakan ciri khas kepribadian bangsa Indonesia secara
turun-menurun.
Faktor-faktor Penghambat Integrasi Nasional
a) Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam kesuku
bangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya.
b) Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang
dikelilingi oleh lautan luas.
c) Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang
merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari
dalam maupun luar negeri.
d) Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan antara kota
dan daerah dan hasil-hasil pembangunan tersebut dapat menimbulkan berbagai rasa
tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA (suku,agama,ras,antar golongan),
gerakan saparatisme dan kedaerahan, demonstrasi.
e) Adanya faham etnosentrisme diantara beberapa suku bangsa yang menonjolkan
kelebihan kelebihan kebudayaannnya dan menganggap rendah budaya suku bangsa
lain.
Implementasi Bhinneka Tunggal Ika dan cita-cita lurus bangsa Berikut ini implementasi prinsip-prinsip bhinneka
tunggal ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, antara lain :
Ø Perilaku inklusif. dalam kehidupan bersama yang menerapkan semboyan
bhineka tunggal ika memandang bahwa dirimnya, baik itu sebagai indivudu atau
kelompok masyrakat merasa dirinya hanya merupakan sebagian dari kesatuan
masyarakat yang lebih luas.
Ø Mengakomodasi sifat pluraslittik. bangsa indonesia sangat pluralistik
ditinjau dari keagamaan agama yang dipeluk oleh masyarakat, aneka adat budaya
yang berkembang di daerah suku bangsa dengan bahasanya masing-masing.
Ø Tidak mencari menangnya sendiri. menghormati pendapat pihak lain dengan
tidak beranggapan bahwa pendapatnya sediri yang paling benar, dirinya atau
kelompoknya yang paling hebat perlu diatur dalam menerepakan bhineka tunggal
ika.
Ø Musyawarah untuk mencapai mufakat dalam rangka membentuk kesatuan dalam
keanekaragaman diterapkan pendekatan untuk mencapai mufakat. bukan pendapat
sendiri yang harus dijadikan kesepakatan bersama tetapi yakni inti kesamaan
yang dipilh sebagai kesepaktan bersama.
Ø Dilandasi rasa kasih sayang dan rela berkorban dalam menerapkan bhineka
tunggal ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara perlu dilandasi oleh kasih
sayang.
Ø Toleransi dalam perbedaan setiap penduduk indonesia harus memandan bahwa
perbedaan tradisi, bahasa, dan adat istiadat, antara satu etnis dengan etnis,
lain antara satu agama dengan agama lain, sebagai aset bangsa yang harus
dilestarikan.
Pemahaman nilai-nilai bhinneka
tunggal ika dalam masyarakat indonesia dapat terwujud secara integral dengan
kerja sama dengan seluruh komponen bangsa, baik oleh pemerintah selaku
penyelenggara negara maupun setiap insan pribadi warga negara. peningkatan
sosialisai akutualisasi pemahamanan nilai-nilai kebhineka tunggal ika harus
dilakukan dengan tindakan nyata dalam kehidupan keseharian seluruh komponen
warga dalam rangka memperkuat integrasi nasional karena indonesia dengan
keanekaragaman budaya, suku/etnis bahasa, agama, kondisi geografis, dan strata
sisoal yang berbeda-beda.
Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional
Untuk mengantisipasi adanya nacaman bagi integrasi nasional, maka dierlukan ketahanan nasional yang kokoh. ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi ketangguhan serta keuletan dan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala macam dan bentuk ancaman.
Untuk mengantisipasi adanya nacaman bagi integrasi nasional, maka dierlukan ketahanan nasional yang kokoh. ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi ketangguhan serta keuletan dan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala macam dan bentuk ancaman.
Berdasarkan asalnya ancaman
terdiri atas:
a) Ancaman dari dalam negeri, contoh adalah pemberontakan dan subversi yang
berasal atau terbentuk dari masyarakat indonesia.
b) Ancaman dari luar negeri, contohnya infiltrasi, subversi, dan intervensi
dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara,
dnan laut oleh musuh dari luar negeri.
Menurut bentuknya, ancaman
berupa :
a) Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan senjata yang
terorganisasi yang mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan, keutuhan
wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militen mencakup :
a. Agresi militer
b. Pelanggaran wilayah
c. Spionase
d. Sabotase
e. Aksi teror
a. Agresi militer
b. Pelanggaran wilayah
c. Spionase
d. Sabotase
e. Aksi teror
b) Ancaman non militer adalah ancaman tanpa kekuatan senjata. Dalam
menghadapi ancaman non militer, sistem pertahanan negara menempatkan lembaga
negara di luar pertahanan sebagai unsur utama sesuai dengan bentuk ancaman yang
dihadapi di dukung oleh unsur-unsur lain.
Apa sebenarnya yang menjadi
ancaman bagi integrasi nasional negara Indonesia? Ancaman bagi integrasi
nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam
berbagai dimensi kehidupan. Ancaman tersebut biasanya berupa ancaman militer
dan non-militer. Nah, untuk menjawab rasa penasaran kalian, berikut ini
diuaraikan secara singkat ancaman yang dihadapi Bangsa Indonesia baik yang
berupa ancaman militer maupun non-milter.
ü ANCAMAN MILITER , Ancaman militer berkaitan ancaman di bidang
pertahanan dan keamanan. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan
kekuatan bersenjata dan terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap
bangsa. Ancaman militer dapat berupa agresi/invasi, pelanggaran wilayah,
pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, dan
ancaman keamanan laut dan udara.
Ø Agresi suatu negara yang dikategorikan mengancam kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan segenap bangsa Indonesia mempunyai bentukbentuk mulai
dari yang berskala paling besar sampai dengan yang terendah.
Ø Invasi merupakan bentuk agresi yang berskala paling besar dengan menggunakan
kekuatan militer bersenjata yang dikerahkan untuk menyerang dan menduduki
wilayah Indonesia. Bangsa Indonesia pernah merasakan pahitnya diinvasi atau
diserang oleh Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia sebanyak dua kali,
yaitu 21 Juli 1947 dan 19 Desember 1948.Bentuk lain dari ancaman militer yang
peluang terjadinya cukup tinggi adalah tindakan pelanggaran wilayah (wilayah
laut, ruang udara dan daratan) Indonesia oleh negara lain. Konsekuensi
Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas dan terbuka berpotensi
terjadinya pelanggaran wilayah.
Ø Ancaman militer dapat pula terjadi dalam bentuk pemberontakan
bersenjata. Pemberontakan tersebut pada dasarnya merupakan ancaman yang
timbul dan dilakukan oleh pihak-pihak tertentu di dalam negeri, tetapi
pemberontakan bersenjata tidak jarang disokong oleh kekuatan asing, baik secara
terbuka maupun secara tertutup.Pemberontakan bersenjata melawan pemerintah
Indonesia yang sah merupakan bentuk ancaman militer yang dapat merongrong
kewibawaan negara dan jalannya roda pemerintahan. Dalam perjalanan sejarah,
bangsa Indonesia pernah mengalami sejumlah aksi pemberontakan bersenjata yang
dilakukan oleh gerakan radikal, seperti DI/TII, PRRI, Permesta, Pemberontakan
PKI Madiun, serta G-30-S/PKI. Beberapa sejumlah aksi pemberontakan bersenjata
tersebut tidak hanya mengancam pemerintahan yang sah, tetapi juga mengancam
tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Ø Indonesia memiliki sejumlah objek vital nasional dan instalasi strategis
yang rawan terhadap aksi sabotase, sehingga harus dilindungi.
Fungsi pertahanan negara ditujukan untuk memberikan perlindungan terhadap
objek-objek vital nasional dan instalasi strategis dari setiap kemungkinan aksi
sabotase dengan mempertinggi kewaspadaan yang didukung oleh teknologi yang
mampu mendeteksi dan mencegah secara dini.
Ø Pada abad modern dewasa ini, kegiatan spionase dilakukan
oleh agen-agen rahasia dalam mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan negara
dari negara lain. Kegiatan spionase dilakukan secara tertutup dengan
menggunakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga tidak mudah
dideteksi. Kegiatan tersebut merupakan bentuk ancaman militer yang memerlukan
penanganan secara khusus untuk melindungi kepentingan pertahanan dari kebocoran
yang akan dimanfaatkan oleh pihak lawan.
Ø Aksi teror bersenjata merupakan bentuk kegiatan terorisme yang mengancam
keselamatan bangsa dengan menebarkan rasa ketakutan yang mendalam serta
menimbulkan korban tanpa mengenal rasa perikemanusiaan. Sasaran aksi teror
bersenjata dapat menimpa siapa saja, sehingga sulit diprediksi dan ditangani
dengan cara-cara biasa. Perkembangan aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh
teroris pada dekade terakhir meningkat cukup pesat dengan mengikuti
perkembangan politik, lingkungan strategis, dan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ø Gangguan
keamanan di laut dan udara merupakan bentuk ancaman
militer yang mengganggu stabilitas keamanan wilayah nasional Indonesia. Kondisi
geografi Indonesia dengan wilayah perairan serta wilayah udara Indonesia yang
terbentang pada pelintasan transportasi dunia yang padat, baik transportasi
maritim maupun dirgantara, berimplikasi terhadap tingginya potensi gangguan
ancaman keamanan laut dan udara.Bentuk-bentuk gangguan keamanan di laut dan
udara yang mendapat prioritas perhatian dalam penyelenggaraan pertahanan negara
meliputi pembajakan atau perompakan, penyelundupan senjata, amunisi dan bahan
peledak atau bahan lain yang dapat membahayakan keselamatan bangsa, penangkapan
ikan secara ilegal, atau pencurian kekayaan di laut, termasuk pencemaran
lingkungan.
ü ANCAMAN NON MILITER
Ancaman non-militer pada hakikatnya ancaman yang
menggunakan faktorfaktor non-militer dinilai mempunyai kemampuan yang
membahayakan kedaulatan negara, kepribadian bangsa, keutuhan wilayah negara,
dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman ini salah satunya disebabkan oleh
pengaruh negatif dari globalisasi. Globalisasi yang menghilangkan sekat atau
batas pergaulan antar bangsa secara disadari ataupun tidak telah memberikan
dampak negatif yang kemudian menjadi ancaman bagi keutuhan sebuah negara,
termasuk Indonesia.Ancaman non-militer diantaranya dapat berdimensi ideologi,
politik, ekonomi dan sosial budaya.
Ø Ancaman di Bidang Ideologi
Secara umum Indonesia menolak dengan tegas paham komunis dan zionis. Akibat dari penolakan tersebut, tentu saja pengaruh dari negara-negara komunis dapat dikatakan tidak dirasakan oleh bangsa Indonesia, kalaupun ada pengaruh tersebut sangat kecil ukurannya. Akan tetapi, meskipun demikian bukan berarti bangsa Indonesia terbebas dari pengaruh paham lainnya, misalnya pengaruh liberalisme.
Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang menekankan pada aspek kebebasan individual. Sebenarnya liberalisme yang disokong oleh Amerika Serikat tidak hanya mempengaruhi bangsa Indonesia, akan tetapi hampir semua negara di dunia. Hal ini sebagai akibat dari era globalisasi. Globalisasi ternyata mampu meyakinkan kepada masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Tidak jarang hal ini mempengaruhi pikiran masyarakat Indonesia untuk tertarik pada ideologi tersebut. Akan tetapi, pada umumnya pengaruh yang diambil justru yang bernilai negatif, misalnya dalam gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan bebas yang cenderung mengaruh pada dilakukannya perilaku seks bebas dan sebagainya. Hal tesebut tentu saja apabila tidak diatasi akan menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa Indonesia yang sesungguhnya .
Secara umum Indonesia menolak dengan tegas paham komunis dan zionis. Akibat dari penolakan tersebut, tentu saja pengaruh dari negara-negara komunis dapat dikatakan tidak dirasakan oleh bangsa Indonesia, kalaupun ada pengaruh tersebut sangat kecil ukurannya. Akan tetapi, meskipun demikian bukan berarti bangsa Indonesia terbebas dari pengaruh paham lainnya, misalnya pengaruh liberalisme.
Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang menekankan pada aspek kebebasan individual. Sebenarnya liberalisme yang disokong oleh Amerika Serikat tidak hanya mempengaruhi bangsa Indonesia, akan tetapi hampir semua negara di dunia. Hal ini sebagai akibat dari era globalisasi. Globalisasi ternyata mampu meyakinkan kepada masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Tidak jarang hal ini mempengaruhi pikiran masyarakat Indonesia untuk tertarik pada ideologi tersebut. Akan tetapi, pada umumnya pengaruh yang diambil justru yang bernilai negatif, misalnya dalam gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan bebas yang cenderung mengaruh pada dilakukannya perilaku seks bebas dan sebagainya. Hal tesebut tentu saja apabila tidak diatasi akan menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa Indonesia yang sesungguhnya .
Ø Ancaman di Bidang Politik
Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain. Kedepan, bentuk ancaman yang berasal dari luar negeri diperkirakan masih berpotensi terhadap Indonesia, yang memerlukan peran dari fungsi pertahanan non-militer untuk menghadapinya.
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah. Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman politik yang timbul di dalam negeri. Sebagai bentuk ancaman politik, separatisme dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati masyarakat internasional. Oleh karena itu, separatisme sulit dihadapi dengan menggunakan kekuatan militer. Hal ini membuktikan bahwa ancaman di bidang politik memiliki tingkat resiko yang besar yang mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa.
Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain. Kedepan, bentuk ancaman yang berasal dari luar negeri diperkirakan masih berpotensi terhadap Indonesia, yang memerlukan peran dari fungsi pertahanan non-militer untuk menghadapinya.
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah. Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman politik yang timbul di dalam negeri. Sebagai bentuk ancaman politik, separatisme dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati masyarakat internasional. Oleh karena itu, separatisme sulit dihadapi dengan menggunakan kekuatan militer. Hal ini membuktikan bahwa ancaman di bidang politik memiliki tingkat resiko yang besar yang mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa.
Ø Ancaman di Bidang Ekonomi
Pada saat ini ekonomi suatu negara tidak bisa berdiri sendiri. Hal tersebut merupakan bukti nyata dari pengaruh globalisasi. Dapat dikatakan, saat ini tidak ada lagi negara yang mempunyai kebijakan ekonomi yang tertutup dari pengaruh negara lainnya. Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Hal tersebut tentu saja selain menjadi keuntungan, juga menjadi ancaman bagi kedaulatan ekonomi suatu negara. Adapun pengaruh negatif globalisasi ekonomi yang dapat menjadi ancaman kedaulatan Indonesia khususnya dalam bidang ekonomi diantaranya:
Pada saat ini ekonomi suatu negara tidak bisa berdiri sendiri. Hal tersebut merupakan bukti nyata dari pengaruh globalisasi. Dapat dikatakan, saat ini tidak ada lagi negara yang mempunyai kebijakan ekonomi yang tertutup dari pengaruh negara lainnya. Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Hal tersebut tentu saja selain menjadi keuntungan, juga menjadi ancaman bagi kedaulatan ekonomi suatu negara. Adapun pengaruh negatif globalisasi ekonomi yang dapat menjadi ancaman kedaulatan Indonesia khususnya dalam bidang ekonomi diantaranya:
1) Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar seiring dengan
adanya perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya bataa-batas negara.
Hal ini mengakibatkan semakin terdesaknya barang-barang lokal terutama
yang tradisional, karena kalah bersaing dengan barang-barang dari luar
negeri.
2) Cepat atau lambat perekonomian negara kita akan dikuasai
oleh pihak asing, seiring dengan semakin mudahnya orang
asing menanamkan modalnya di Indonesia, yang pada akhirnya mereka
dapat mendikte atau menekan pemerintah atau bangsa kita. Dengan
demikian bangsa kita akan dijajah secara ekonomi oleh negara
investor.
3) Timbulnya kesenjangan sosial yang tajam sebagai akibat dari
adanya persaingan bebas. Persaingan bebas tersebut akan menimbulkan
adanya pelaku ekonomi yang kelah dan yang menang. Pihak yang
menangakan dengan leluasa memonopoli pasar, sedangkan yang kalah akan
menjadi penonton yang senantiasa tertindas.
4) Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi
semakin sulit berkembang dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat
karya semakin ditinggalkan, sehingga angka pengangguran dan kemiskinan
susah dikendalikan.
5) Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka
dalam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam
jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya
pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin
lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau
malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan
efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu
negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah
sosial ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk .
Ø ancaman di Bidang Sosial dan BudayaAncaman yang berdimensi sosial budaya
dapat dibedakan atas ancaman dari dalam, dan ancaman dari luar. Ancaman dari
dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan
ketidakadilan. Isu tersebut menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan,
seperti separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan
manusia. Isu tersebut akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa,
nasionalisme, dan patriotisme. Ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari
pengaruh negatif globalisasi, diantaranya adalah:
1) Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang-barang dari
luar negeri.
2) Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai
suatu nilai hidup tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan diri untuk
mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya tersebut, meskipun harus melanggar
norma-norma yang berlaku di masyarakat. Seperti mabukmabukan, pergaulan bebas,
foya-foya dan sebagainya.
3) Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri
serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna. Sikap seperti ini
dapat menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain, misalnya sikap selalu
menghardik pengemis, pengamen dan sebagainya.
4) Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi
kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru model
pakain yang biasa dipakai orang-orang barat yang sebenarnya bertentangan dengan
nilai dan norma-norma yang berlaku misalnya memakai rok mini, lelaki memakai
anting-anting dan sebagainya.
5) Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan
kesetiakawanan sosial.
6) Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
C. Strategi
mengatasi berbagai ancaman terhadap
Ipoleksosbudhankam dalam membangun integrasi
Ancaman yang datang baik secara
militer maupun non militer memaksa Indonesia untuk mengambil tindakan kritis
sebagai strategi dan upaya untuk menghadapi ancaman tersebut. Berikut adalah
upaya bangsa indonesia untuk menghadapi ancaman militer, politik, ekonomi,
sosial dan budaya yang berasal dari dalam dan luar negeri.
Strategi mengatasi ancaman militer
Ancaman militer merupakan
bentuk ancaman terhadap pertahanan dan keaanan negara yang disebabkan oleh
aktivitas militer seperti invasi negara lain, terorisme, dan lain sebagainya
yang memaksa Negara Indonesia untuk mengambil langkah penyelesaian secara
militer.
Pada dasarnya memang setiap permasalahan yang terjadi didalam suatu negara maupun permasalahan antar negara akan diselesaikan secara damai melalui suatu negosiasi. upaya tersebut merupakan upaya sebelum diambil langkah militer. Namun ketika suatu kesepakatan atau negosiasi tidak menemukan titik terang maka kekuatan pertahanan dan keamanan akan siap dikerahkan untuk melakukan operasi militer dan perang sebagai upaya indonesia menghadapi ancaman militer.
Pada dasarnya memang setiap permasalahan yang terjadi didalam suatu negara maupun permasalahan antar negara akan diselesaikan secara damai melalui suatu negosiasi. upaya tersebut merupakan upaya sebelum diambil langkah militer. Namun ketika suatu kesepakatan atau negosiasi tidak menemukan titik terang maka kekuatan pertahanan dan keamanan akan siap dikerahkan untuk melakukan operasi militer dan perang sebagai upaya indonesia menghadapi ancaman militer.
Upaya indonesia untuk
menghadapi ancaman militer lainnya adalah dengan melakukan penertiban dan
pencegahan masalah. Untuk mewujudkan upaya menghadapi ancaman tersebut
dibentuklah lembaga lembaga hukum dan militer seperti kepolisian, TNI dan
lembaga lain yang menyangkut penegakan hukum.
Namun ketika terjadi lock down atau pecah perang, tidak hanya lembaga militer saja yang dijadikan upaya untuk menghadapi ancaman, namun segenap warga Negara juga memiliki kewajiban yang sama dalam membela dan menghadapi ancaman milliter yang datang.
Strategi Indonesia untuk menghadapi ancaman politik
Ancaman politik merupakan salah satu ancaman non milliter yang sifatnya mengancam secara tidak langsung seperti ancaman militer maupun ancaman ideologi yang notabennya memberikan ancaman pertahanan dan keamanan. Berbeda dengan ancaman militer yang dapat mengancam kedaulatan suatu negara, keberlangsungan bangsa, dan keselamatan rakyat, ancaman politik lebih memberikan ancaman pada aspek persepsi individu.
Meskipun kelihatan sepele, namun ancaman politik merupakan salah satu ancaman yang sulit dihadapi. Ancaman ini dapat memecah belah suatu anggota kelompok dalam suatu bangsa. Jika terjadi perpecahan kelompok akibat perbedaan paham politik maka lama kelamaan bangsa akan terpecah belah.
Untuk menghadapi ancaman ini, strategi indonesia dalam menghadapi ancaman politik adalah dengan memperkuat asas kebersamaan dan persatuan yang telah dirumuskan dalam perundang undangan (UUD 1945). Hal ini juga ditegaskan dalam sila ke-3 pancasila yang berbunyi "Persatuan Indonesia". Kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan agar Indonesia tidak terpecah belah juga sangat diperlukan agar strategi menghadapi ancaman politik ini dapat berjalan dengan baik.
Namun ketika terjadi lock down atau pecah perang, tidak hanya lembaga militer saja yang dijadikan upaya untuk menghadapi ancaman, namun segenap warga Negara juga memiliki kewajiban yang sama dalam membela dan menghadapi ancaman milliter yang datang.
Strategi Indonesia untuk menghadapi ancaman politik
Ancaman politik merupakan salah satu ancaman non milliter yang sifatnya mengancam secara tidak langsung seperti ancaman militer maupun ancaman ideologi yang notabennya memberikan ancaman pertahanan dan keamanan. Berbeda dengan ancaman militer yang dapat mengancam kedaulatan suatu negara, keberlangsungan bangsa, dan keselamatan rakyat, ancaman politik lebih memberikan ancaman pada aspek persepsi individu.
Meskipun kelihatan sepele, namun ancaman politik merupakan salah satu ancaman yang sulit dihadapi. Ancaman ini dapat memecah belah suatu anggota kelompok dalam suatu bangsa. Jika terjadi perpecahan kelompok akibat perbedaan paham politik maka lama kelamaan bangsa akan terpecah belah.
Untuk menghadapi ancaman ini, strategi indonesia dalam menghadapi ancaman politik adalah dengan memperkuat asas kebersamaan dan persatuan yang telah dirumuskan dalam perundang undangan (UUD 1945). Hal ini juga ditegaskan dalam sila ke-3 pancasila yang berbunyi "Persatuan Indonesia". Kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan agar Indonesia tidak terpecah belah juga sangat diperlukan agar strategi menghadapi ancaman politik ini dapat berjalan dengan baik.
Ancaman non militer pada
dasarnya memang dapat mengganggu stabilitas suatu negara. Untuk melancarkan
strategi Indonesia menghadapi ancaman politik yang umumnya berasal dari dalam
Negeri dapat dilakukan dengan cara dibawah ini:
1) Strategi menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari dalam
Strategi pendekatan dari dalam adalah dengan melakukan penataan beserta pembangunan suatu sistem politik Negara yang dinamis dan sehat didalam kerangka negara yang bersifat deokratis (menghargai perbedaan dan kebhinekaan yang terdapat di Indonesia). Dengan menerapkan strategi ini diharapkan dapat tercipta suatu stabilitas sistem politik dalam negeri secara dinamis dan berdampak baik sebagai penangkal perpecahan.Selain itu penguatan penguatan di berbagai lembaga negara juga dapat menjadi pilar penopang kesuksesan strategi dan upaya ini. Lembaga negara yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme akan mewujudkan terbentuknya pemerintah negara yang sehat dan kokoh seperti yang telah dicantumkan dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD 1945)..Lembaga legislatif yang mengalami penguatan dari segi kualitas dan profesionalitas akan membawa Negara Indonesia menuju negara yang tertib, adil dan makmur. Dengan lembaga legislatif yang profesional maka akan tercipta produk produk perundang undangan berkualitas demi kepentingan rakyat. Selain itu, lembaga legislatif juga memegang fungsi kontrol terhadap suatu penyelenggaraan pemerintahan sebuah Negara. Hal ini harus dilaksanakan dengan landasan untuk kepentingan Negara dan bangsa bukan atas dasar kepentingan individu maupun golongan tertentu.Penguatan antar partai politik juga sangat penting dalam hal ini, karena penguatan partai politik memiliki tujuan untuk memberdayakan masyarakat sebagai subyek pembangunan nasional dan subyek politik. Hal ini harus dilandasi oleh asas gotong royong dan kejujuran antar partai politik.
Strategi pendekatan dari dalam adalah dengan melakukan penataan beserta pembangunan suatu sistem politik Negara yang dinamis dan sehat didalam kerangka negara yang bersifat deokratis (menghargai perbedaan dan kebhinekaan yang terdapat di Indonesia). Dengan menerapkan strategi ini diharapkan dapat tercipta suatu stabilitas sistem politik dalam negeri secara dinamis dan berdampak baik sebagai penangkal perpecahan.Selain itu penguatan penguatan di berbagai lembaga negara juga dapat menjadi pilar penopang kesuksesan strategi dan upaya ini. Lembaga negara yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme akan mewujudkan terbentuknya pemerintah negara yang sehat dan kokoh seperti yang telah dicantumkan dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD 1945)..Lembaga legislatif yang mengalami penguatan dari segi kualitas dan profesionalitas akan membawa Negara Indonesia menuju negara yang tertib, adil dan makmur. Dengan lembaga legislatif yang profesional maka akan tercipta produk produk perundang undangan berkualitas demi kepentingan rakyat. Selain itu, lembaga legislatif juga memegang fungsi kontrol terhadap suatu penyelenggaraan pemerintahan sebuah Negara. Hal ini harus dilaksanakan dengan landasan untuk kepentingan Negara dan bangsa bukan atas dasar kepentingan individu maupun golongan tertentu.Penguatan antar partai politik juga sangat penting dalam hal ini, karena penguatan partai politik memiliki tujuan untuk memberdayakan masyarakat sebagai subyek pembangunan nasional dan subyek politik. Hal ini harus dilandasi oleh asas gotong royong dan kejujuran antar partai politik.
2) Strategi menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari luar
Upaya Indonesia menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari luar bermaksud mengusahakan upaya dan strategi diplomatik dengan melakukan pedekatan pendekatan politik luar negeri yang bertujuan membangun sebuah kerja sama antar Negara. Upaya ini dapat meningkatkan rasa saling percaya antae Negara dan mencegah terjadinya konflik antar Negara. Pendekatan dari luar dapat dibagi menjadi beberapa lingkup berdasarkan skalanya.
Upaya Indonesia menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari luar bermaksud mengusahakan upaya dan strategi diplomatik dengan melakukan pedekatan pendekatan politik luar negeri yang bertujuan membangun sebuah kerja sama antar Negara. Upaya ini dapat meningkatkan rasa saling percaya antae Negara dan mencegah terjadinya konflik antar Negara. Pendekatan dari luar dapat dibagi menjadi beberapa lingkup berdasarkan skalanya.
ü Lingkup internal:
Lingkup internal mencakup pembangunan, penciptaan dan pembangunan dalam Negeri secara stabil yang diimbangi dengan adanya upaya peningkatan sekaligus perbaikan keadaan ekonomi yang kuat.
Lingkup internal mencakup pembangunan, penciptaan dan pembangunan dalam Negeri secara stabil yang diimbangi dengan adanya upaya peningkatan sekaligus perbaikan keadaan ekonomi yang kuat.
ü Lingkup regional:
Lingkup regional mencakup aktivitas diplomasi dan politik indonesia yang mengarah pada peran serta dalam membangun maupun meningkatkan kerjasama antar negara dengan menumbuhkan asas saling percaya dan saling menghargai.
Lingkup regional mencakup aktivitas diplomasi dan politik indonesia yang mengarah pada peran serta dalam membangun maupun meningkatkan kerjasama antar negara dengan menumbuhkan asas saling percaya dan saling menghargai.
ü Lingkup supraregional:
Lingkup supraregional merupakan lingkup yang lebih besar dari regional. Sebagai contoh adalah ASEAN yang terdiri dari 10 Negara Asia tenggara yang secara bersama sama membangun sebuah hubungan bilateral secara harmonis dalam mewujudkan sebuah kerjasama konkret. Dalam rangka menyongsong ASEAN ini peran serta politik Indonesia diharuskan untuk mampu membangun sebuah hubungan kerja sama dengan tetap memberikan jaminan atas keutuhan dan kedaulatan Negara.
Lingkup supraregional merupakan lingkup yang lebih besar dari regional. Sebagai contoh adalah ASEAN yang terdiri dari 10 Negara Asia tenggara yang secara bersama sama membangun sebuah hubungan bilateral secara harmonis dalam mewujudkan sebuah kerjasama konkret. Dalam rangka menyongsong ASEAN ini peran serta politik Indonesia diharuskan untuk mampu membangun sebuah hubungan kerja sama dengan tetap memberikan jaminan atas keutuhan dan kedaulatan Negara.
ü Lingkup global:
Dalam lingkup global, Strategi politik luar negeri harus dapat dilaksanakan secara maksimal untuk memperjuangkan kepentingan dalam lingkup nasional melalui bergabungnya Indonesia sebagai salah satu anggota PBB, Negara yang netral (non-blok), Negara yang tergabung dalam konferensi Islam dunia, dan merangkap sebagai anggota regional ASEAN. Peran serta doplomasi luar negeri ini diharuskan untk mampu mengidentifikasi adanya potensi ancaman yang dapat mengancam ideologi maupun keutuhan Negara. Untuk itu, maka diperlukan adanya strategi membangun pertahanan militer dan non militer di Indonesia.
Dalam lingkup global, Strategi politik luar negeri harus dapat dilaksanakan secara maksimal untuk memperjuangkan kepentingan dalam lingkup nasional melalui bergabungnya Indonesia sebagai salah satu anggota PBB, Negara yang netral (non-blok), Negara yang tergabung dalam konferensi Islam dunia, dan merangkap sebagai anggota regional ASEAN. Peran serta doplomasi luar negeri ini diharuskan untk mampu mengidentifikasi adanya potensi ancaman yang dapat mengancam ideologi maupun keutuhan Negara. Untuk itu, maka diperlukan adanya strategi membangun pertahanan militer dan non militer di Indonesia.
Strategi Indonesia untuk menghadapi ancaman ekonomi
Sebagai upaya indonesia untuk menghadapi ancaman ekonomi maka dilakukanlah pembangunan ekonomi yang bertujuan untuk menciptakan keberlangsungan perekonomian bangsa yang dilandasi oleh asas demokrasi ekonomi. Sehingga dengan menerapan upaya ini diharapkan Idonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang maju dan memiliki daya saing tinggi di lingkup Internasional. Kondisi ini dapat tercipta jika Indonesia sendiri memiliki strategi yang sesuai untuk menghadapi bebagai ancaman ekonomi dari berbagai sumber.Dalam rangka menghadapi ancaman ekonomi, sistem serta upaya mempertahankan keutuhan negara ditempuh dengan melakukan pembangunan pada pertumbuhan ekonomi melalui sistem penataan ekonomi nasional. Tujuan dilakukannya penataan ini adalah untuk mewujudkan stabiilitas ekonomi yang akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Bidang ekonomi merupan salah satu bidang yang menjadi titik vital suatu negara karena berhubungan langsung dengan kesejahteraan suatu bangsa. Untuk menanggapi hal ini, maka pembangunan ekonomi sangatlah diperlukan dan harus dilakukan secara hati hati. Terlebih lagi sekarang ini telah diselenggarakan pasar bebas ASEAN, dengan ini diharapkan Indonesia mampu memperbaiki pertumbuhan ekonomi dengan cara meningkatkan produktivitas barang dalam negeri.
Adapun upaya Indonesia untuk menghadapi ancaman di bidang ekonomi adalah sebagai berikut:
Sebagai upaya indonesia untuk menghadapi ancaman ekonomi maka dilakukanlah pembangunan ekonomi yang bertujuan untuk menciptakan keberlangsungan perekonomian bangsa yang dilandasi oleh asas demokrasi ekonomi. Sehingga dengan menerapan upaya ini diharapkan Idonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang maju dan memiliki daya saing tinggi di lingkup Internasional. Kondisi ini dapat tercipta jika Indonesia sendiri memiliki strategi yang sesuai untuk menghadapi bebagai ancaman ekonomi dari berbagai sumber.Dalam rangka menghadapi ancaman ekonomi, sistem serta upaya mempertahankan keutuhan negara ditempuh dengan melakukan pembangunan pada pertumbuhan ekonomi melalui sistem penataan ekonomi nasional. Tujuan dilakukannya penataan ini adalah untuk mewujudkan stabiilitas ekonomi yang akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Bidang ekonomi merupan salah satu bidang yang menjadi titik vital suatu negara karena berhubungan langsung dengan kesejahteraan suatu bangsa. Untuk menanggapi hal ini, maka pembangunan ekonomi sangatlah diperlukan dan harus dilakukan secara hati hati. Terlebih lagi sekarang ini telah diselenggarakan pasar bebas ASEAN, dengan ini diharapkan Indonesia mampu memperbaiki pertumbuhan ekonomi dengan cara meningkatkan produktivitas barang dalam negeri.
Adapun upaya Indonesia untuk menghadapi ancaman di bidang ekonomi adalah sebagai berikut:
1) Menciptakan lapangan kerja baru dalam skala yang besar dengan tujuan
memberantas kemiskinan.
2) Melakukan pembngunan infrastruktur dalam negeri.
3) Menciptakan sebuah iklim usaha secara kondusif.
4) Memanfaatkan teknogoli secara tepat guna untuk pemerataan lapangan kerja.
5) Tidak terlalu bergantung pada import produk dari luar negeri.
Sedangkan untuk dapat
mewujudkan strategi menghadapi ancaman di bidang ekonomi yang berasal dari
faktor eksternal indonesia harus mampu melakukan pembangunan sekaligus menjaga
kerjasama antar negara, mejaga hubungan baik yang telah terjalin dalam tatanan
politik dunia.
Hal tersebut diatas merupakan ancaman cara menghadapi ancaman non militer yang datang dari bidang ekonomi.
Strategi Indonesia untuk menghadapi ancaman sosial dan budaya
Ancaman indonesia di bidang sosial dan budaya dapat dibedakan menjadi dua kategori yakni dari dalam dan dari luar. Ancaman sosial dan budaya dari dalam adalah kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan dan ketidakadilan yang beredar di suatu negara. isu isu tersebut akan menjadi cikal bakal segala permasalahan yang muncul seperti terorisme, gerakan separatisme, tindak kekerasan yang bersifat mengancam keutuhan persatuan dan kesatuan rakyat, bangsa, dan negara.
Sedangkan faktor dari luar adalah seperti masuknya nilai nilau budaya asing dan menggeser bahkan menggantikan tempat budaya dalam negeri sendiri. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya perkembangan teknologi baik teknologi informasi maupun telekomunikasi yang notabennya memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi maupun berhubungan dengan seseorang sekalipun terpaut dalam jarak yang jauh. Hal ini lama kelamaan akan menyebabkan melemahnya nilai sosial dan budaya dalam sebuah negara yang akhirnya akan menjadi penyebab utama suatu bangsa mudah diserang dari bidang non militer.
Dalam rangka upaya Indonesia menghadapi ancaman di bidang sosial budaya yang pengaruhnya dari luar maka Indonesia melakukan beberapa langkah, strategi dan upaya seperti:
Hal tersebut diatas merupakan ancaman cara menghadapi ancaman non militer yang datang dari bidang ekonomi.
Strategi Indonesia untuk menghadapi ancaman sosial dan budaya
Ancaman indonesia di bidang sosial dan budaya dapat dibedakan menjadi dua kategori yakni dari dalam dan dari luar. Ancaman sosial dan budaya dari dalam adalah kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan dan ketidakadilan yang beredar di suatu negara. isu isu tersebut akan menjadi cikal bakal segala permasalahan yang muncul seperti terorisme, gerakan separatisme, tindak kekerasan yang bersifat mengancam keutuhan persatuan dan kesatuan rakyat, bangsa, dan negara.
Sedangkan faktor dari luar adalah seperti masuknya nilai nilau budaya asing dan menggeser bahkan menggantikan tempat budaya dalam negeri sendiri. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya perkembangan teknologi baik teknologi informasi maupun telekomunikasi yang notabennya memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi maupun berhubungan dengan seseorang sekalipun terpaut dalam jarak yang jauh. Hal ini lama kelamaan akan menyebabkan melemahnya nilai sosial dan budaya dalam sebuah negara yang akhirnya akan menjadi penyebab utama suatu bangsa mudah diserang dari bidang non militer.
Dalam rangka upaya Indonesia menghadapi ancaman di bidang sosial budaya yang pengaruhnya dari luar maka Indonesia melakukan beberapa langkah, strategi dan upaya seperti:
ü Memelihara keselarasan dan keseimbangan fundamental.
ü Meningkatkan kesadaran akan pentingnya bertoleransi.
ü Menghargai adanya perbedaan. (Untuk memahami pentingnya menghargai
perbedaan maka.
Strategi Indonesia untuk menghadapi ancaman ideologi
Ancaman ideologi sangat erat kaitannya dengan rasa nasionalisme yang dimili suatu bangsa. Hal ini telah ditegaskan kembali dalam pembukaan undang undang dasar negara republik indonesia tahun 1945. Ancaman ideologi merupakan suatu ancaman yang sangat berbahaya karena dapat menyebabkan lunturnya rasa nasionalisme dan bersifat memecah belah kesatuan bangsa.
Sebagai upaya untuk menghadapi ancaman ideologi yang dilakukan bangsa indonesia adalah sebagai berikut:
Ancaman ideologi sangat erat kaitannya dengan rasa nasionalisme yang dimili suatu bangsa. Hal ini telah ditegaskan kembali dalam pembukaan undang undang dasar negara republik indonesia tahun 1945. Ancaman ideologi merupakan suatu ancaman yang sangat berbahaya karena dapat menyebabkan lunturnya rasa nasionalisme dan bersifat memecah belah kesatuan bangsa.
Sebagai upaya untuk menghadapi ancaman ideologi yang dilakukan bangsa indonesia adalah sebagai berikut:
Ø Menumbuhkan rasa nasionalisme pada generasi muda melalui pembelajaran
kewarganegaraan (PKN).
Ø Menerapkan paham pancasila dalam segala aktivitas berbangsa dan
bernegara.
Ø Ikut serta membela dan menjaga keutuhan bangsa dan negara.
Itulah materi tentang mewaspadai
ancaman terhadap kedudukan NKRI (ancaman militer maupun
non militeri) yang dapat saya sampaikan pada artikel kali ini. Ancaman di
berbagai bidang vital memang sangat berbahaya karena baik secara langsung
maupun tidak langsung dapat berpotensi memecah belah bangsa dan negara
Indonesia. Karena itu sebagai warga negara yang cinta tanah air. Kita harus
senatiasa menumbuhkan rasa memiliki hak dan tanggung jawab utuk menjaga
keutuhan Negara Indonesia. Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar