Kompetensi Dasar :
Wawasan Nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia
Wawasan Nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia
Petunjuk Belajar
Modul:
- Dengan modul ini
diharapkan siswa dapat belajar secara mandiri tentang aspek
tri gatra dan aspek panca gatra dalam Wawasan Nusantara dalam konteks NKRI
tanpa atau dengan bimbingan guru.
- Modul ini
dikembangkan dari konsep yang mudah ke yang sulit, dari konsep nyata ke
konsep yang abstrak dan dari konsep yang sederhana ke konsep yang rumit.
- Belajarlah secara
berkelompok.
- Baca baik-baik
Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan Tujuan Pembelajaran.
Prasyarat Sebelum Belajar:
Sebelum mempelajari penyelenggaraan pemerintahan negara,
peserta didik diharapkan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini
sebagai apersepsi:
- Mendeskripsikan aspek
tri gatra
- Menjelaskan aspek
panca gatra
- Menguraikan hubungan
antar gatra
Konsepsi wawasan nusantara merupakan suatu konsep di
dalam cara pandang dan pengaturan yang mencakup segenap kehidupan bangsa yang
dinamakan astagatra, yang meliputi aspek alamiah (trigatra) dan aspek sosial
(pancagatra). Trigatra meliputi posisi dan lokasi geografis negara, keadaan dan
kekayaan alam, dan keadaan dan kemampuan penduduk. Pancagatra merupakan aspek
sosial kemasyarakatan terdiri dari ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya
dan pertahanan keamanan (Ipoleksosbudhankam). Antara gatra yang satu dengan
yang lain terdapat hubungan yang bersifat timbal balik dengan hubungan yang
erat yang saling interdependensi, demikian juga antara trigatra dan pancagatra.
A.
Konsep Tri Gatra
Konsep tri gatra meliputi
1. Letak dan Bentuk Geografis
Jikalau kita melihat letak geografis wilayah Indonesia
dalam peta dunia, maka akan nampak jelas bahwa wilayah negara tersebut
merupakan suatu kepulauan, yang menurut wujud ke dalam, terdiri dari daerah air
dengan ribuan pulau-pulau di dalamnya. Dalam bahasa asing bisa disebut sebagai
suatu archipelago kelvar, kepulauan itu merupakan suatu archipelago yang
terletak antara Benua Asia di sebelah utara dan Benua Australia di sebelah
selatan serta Samudra Indonesia di sebelah barat dan Samudra Pasifik di sebelah
timur.
Letak geografis antara dua benua dan samudra yang
penting itu, maka dikatakan bahwa Indonesia mempunyai suatu kedudukan geografis
di tengah-tengah jalan lalu lintas silang dunia. Karena kedudukannya yang
strategis itu, dipandang dari tiga segi kesejahteraan di bidang politik,
ekonomi dan sosial budaya, Indonesia telah banyak mengalami pertemuan dengan
pengaruh pihak asing (akulturasi).
Indonesia terletak pada 6 LU–11 LS, 95 BT–141 BT,
dilalui garis khatulistiwa yang di tengah-tengahnya terbentang garis equator
sehingga Indonesia mempunyai 2 musim, yaitu musim hujan dan kemarau.
2. Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk adalah sekelompok manusia yang mendiami
suatu tempat atau wilayah. Adapun faktor penduduk yang mempengaruhi ketahanan
nasional adalah sebagai berikut.
Ø Faktor yang Mempengaruhi Jumlah PendudukJumlah penduduk berubah karena
kematian, kelahiran, pendatang baru, dan orang yang meninggalkan wilayahnya.
Segi positif dari pertambahan penduduk ialah pertambahan angkatan kerja (man
power) dan pertambahan tenaga kerja (labour force). Segi negatifnya, apabila
pertumbuhan penduduk tidak seimbang dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang
tidak diikuti dengan usaha peningkatan kualitas penduduk.
Ø Faktor yang Mempengaruhi Komposisi PendudukKomposisi adalah susunan
penduduk menurut umur, kelamin, agama, suku bangsa, tingkat pendidikan, dan
sebagainya. Susunan penduduk itu dipengaruhi oleh mortalitas, fertilitas, dan
migrasi. Fertilitas sangat berpengaruh besar terhadap umur dan jenis penduduk
golongan muda yang dapat menimbulkan persoalan penyediaan fasilitas pendidikan,
perluasan lapangan kerja, dan sebagainya.
Ø Faktor yang Mempengaruhi Distribusi PendudukDistribusi penduduk yang
ideal adalah distribusi yang dapat memenuhi persyaratan kesejahteraan dan
keamanan yaitu penyebaran merata. Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan
kebijakan yang mengatur penyebaran penduduk, misalnya dengan cara transmigrasi,
mendirikan pusat-pusat pengembangan (growth centers), pusat-pusat industri, dan
sebagainya. Kemampuan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk
dapat menimbulkan ancamanancaman terhadap pertahanan nasional.
3. Keadaan dan kekayaan alam
Kekayaan sumber-sumber alam sebenarnya terdapat
di atmosfir, di permukaan bumi, di laut, di perairan, dan di dalam bumi.
Sumber-sumber alam sesungguhnya mempunyai arti yang sangat luas di mana
Indonesia terkenal sebagai negara yang mempunyai sumber-sumber alam yang
berlimpah ruah.
Sebagai gambaran umum, sumber-sumber alam
termasuk sumber-sumber pelican atau mineral, sumber-sumber nabati atau flora,
dan sumber-sumber hewani atau fauna. Untuk memulai dengan sumber-sumber pelican
atau mineral dapat diutarakan, bahwa negara Indonesia mempunyai sumber-sumber
mineral yang meliputi bahanbahan galian, biji-bijian maupun bahan-bahan galian
industri di samping sumber-sumber tenaga lain. Sifat unik kekayaan alam yaitu
jumlahnya yang terbatas dan penyebarannya tidak merata. Sehingga menimbulkan
ketergantungan dari dan oleh negara dan bangsa lain. Bentuk sumber daya alam
ada 2 (dua) , yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak dapat
diperbarui.
Sumber daya alam harus diolah atau dimanfaatkan
dengan berprinsip atau asas maksimal, lestari, dan berdaya saing.
a) Asas maksimal
Artinya sumber daya alam yang dikelola atau
dimanfaatkan harus benar-benar menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
b) Asas lestari
Artinya pengolahan sumber daya alam tidak boleh
menimbulkan kerusakan lingkungan, menjaga keseimbangan alam.
c) Asas berdaya saing
Artinya bahwa hasil hasil sumber daya alam harus
bisa bersaing dengan sumber daya alam negara lain.
B.
Konsep Panca Gatra
Pancagatra adalah aspek-aspek
kehidupan nasional yang menyangkut kehidupan dan pergaulan hidup manusia dalam
bermasyarakat dan bernegara dengan ikatan-ikatan, aturan-aturan dan norma-norma
tertentu.
Hal-hal yang termasuk aspek
pancagatra adalah sebagai berikut.
1. Ideologi
Ideologi suatu negara diartikan sebagai guiding
of principles atau prinsip yang dijadikan dasar suatu bangsa. Ideologi adalah
pengetahuan dasar atau cita-cita. Ideologi merupakan konsep yang mendalam
mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang ingin diiperjuangkan dalam
kehidupan nyata. Ideologi dapat dijabarkan ke dalam sistem nilai kehidupan,
yaitu serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan merupakan kebulatan
ajaran dan doktrin. Dalam strategi pembinaan ideologi berikut adalah beberapa
prinsip yang harus diperhatikan.
Ø Ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan oleh WNI.
Ø Ideologi sebagai perekat pemersatu harus ditanamkan pada seluruh WNI.
Ø Ideologi harus dijadikan panglima, bukan sebaliknya.
Ø Aktualisasi ideologi dikembangkan kearah keterbukaan dan kedinamisan.
Ø Ideologi Pancasila mengakui keaneragaman dalam hidup berbangsa dan dijadikan
alat untuk menyejahterakan dan mempersatukan masyarakat.
Ø Kalangan elit eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus harus mewujudkan
cita-cita bangsa dengan melaksanakan GBHN dengan mengedepankan kepentingan
bangsa.
Ø Menyosialisasikan Pancasila sebagai ideologi humanis, relijius,
demokratis, nasionalis, dan berkeadilan. Menumbuhkan sikap positif terhadap
warga negara dengan meningkatkan motivasi untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
2. Politik
Politik diartikan sebagai asas, haluan, atau
kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan
politik dapat dibagi kedalam dua sektor yaitu sektor masyarakat yang memberikan
input dan sektor pemerintah yang berfungsi sebagai output. Sistem politik yang
diterapkan dalam suatu negara sangat menentukan kehidupan politik di negara
yang bersangkutan.
Upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan
ketahanan di bidang politik adalah upaya mencari keseimbangan dan keserasian
antara keluaran dan masukan berdasarkan Pancasila yang merupakan pencerminan
dari demokrasi Pancasila.
3. Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan
pemerintah dan masyarakat dalam mengelola faktor produksi dan distribusi barang
dan jasa untuk kesejahteraan rakyat. Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi
adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi dan kelancaran barang dan jasa
secara merata ke seluruh wilayah negara. Upaya untuk menciptakan ketahanan
ekonomi adalah melalui sistem ekonomi yang diarahkan untuk kemakmuran rakyat.
Ekonomi kerakyatan harus menghindari free fight
liberalism, etatisme, dan tidak
dibenarkan adanya monopoli. Struktur ekonomi
dimantapkan secara seimbang dan selaras antarsektor. Pembangunan ekonomi
dilaksanakan bersama atas dasar kekeluargaan. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
harus dilaksanankan secara selaras dan seimbang antarwilayah dan antarsektor.
Kemampuan bersaing harusditumbuhkan dalam meningkatkan kemandirian ekonomi.
Ketahanan di bidang ekonomi dapat ditingkatkan melalui pembangunan nasional
yang berhasil, namun tidak dapat dilupakan faktor-faktor non-teknis dapat
mempengaruhi karena saling terkait dan berhubungan.
4. Sosial Budaya
Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi
dinamik budaya bangsa yang berisi keuletan untuk mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi ancaman, tantangan, halangan, dan
gangguan (ATHG). Gangguan dapat datang dari dalam maupun dari luar, baik secara
langsung maupun tidak langsung, yang membahayakan kelangsungan hidup sosial
NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Esensi ketahanan budaya adalah pengaturan dan
penyelenggaraan kehidupan sosial budaya. Ketahanan budaya merupakan
pengembangan sosial budaya dimana setiap warga masyarakat dapat mengembangkan
kemampuan pribadi dengan segenap potensinya berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
5. Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi
dinamika dalam kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi ATHG yang membahayakan identitas,
integritas, dan kelangsungan hidup bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Ketahanan di bidang keamanan adalah ketangguhan suatu bangsa dalam upaya bela
negara, di mana seluruh IPOLEKSOSBUDHANKAM disusun, dikerahkan secara
terpimpin, terintegrasi, terorganisasi untuk menjamin terselenggaranya Sistem
Ketahananan Nasional. Prinsip-prinsip Sistem Ketahanan Nasional
antara lain adalah sebagai berikut.
a) Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan.
b) Pertahanan keamanan berlandasan pada landasan ideal Pancasila, landasan
konstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan nusantara.
c) Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang melibatkan
segenap potensi dan kekuatan nasional.
d) Pertahanan dan keamanan diselenggarakan dengan sistem pertahanan dan
keamanan nasional (Sishankamnas) dan sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta (Sishankamrata)
C.
Hubungan antar gatra
Antara trigatra dan pancagatra
serta antargatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat yang
dinamakan korelasi dan interdependensi yang artinya adalah sebagai berikut.
a) Ketahanan nasional pada hakikatnya bergantung kepada kemampuan bangsa dan
negara di dalam mendayagunakan secara optimal gatra alamiah (trigatra) sebagai
modal dasar untuk penciptaan kondisi dinamis yang merupakan kekuatan dalam
penyelenggaraan kehidupan nasional (pancagatra).
b) Ketahanan nasional adalah suatu pengertian holistik, yaitu suatu tatanan
yang utuh, menyeluruh dan terpadu, di mana terdapat saling hubungan antar gatra
di dalam keseluruhan kehidupan nasional (astagatra).
c) Kelemahan di salah satu gatra dapat mengakibatkan kelemahan di gatra lain
dan mempengaruhi kondisi secara keseluruhan sebaliknya kekuatan dari salah satu
atau beberapa gatra dapat didayagunakan untukmemperkuat gatra lainnya yang
lemah, dan mempengaruhi kondisi secara keseluruhan.
d) Ketahanan nasional Indonesia bukan merupakan suatu penjumlahan ketahanan
segenap gatranya, melainkan suatu resultante keterkaitan yang integratif dari
kondisi-kondisi dinamik kehidupan bangsa di bidang-bidang ideologi, politik,
ekonomi, social budaya, pertahanan dan keamanan.
Selanjutnya hubungan antar
gatra, dikemukakan seperti uraian berikut.
1) Gatra geografi, karakter geografi sangat mempengaruhi jenis, kualitas dan
persebaran kekayaan alam dan sebaliknya kekayaan alam dapat mempengaruhi
karakter geografi.
2) Antara gatra geografi dan gatra kependudukan; bentuk-bentuk kehidupan dan
penghidupan serta persebaran penduduk sangat erat kaitannya dengan karakter
geografi dan sebaliknya karakter geografi mempengaruhi kehidupan dari
pendudukanya.
3) Antara gatra kependudukan dan gatra kekayaan alam; kehidupan dan
penghidupan pendudukan dipengaruhi oleh jenis, kualitas, kuantitas dan
persebaran kekayaan alam, demikian pula sebaliknya jenis, kualitas, kuantitas
dan persebaran kekayaan alam dipengaruhi oleh faktor-faktor kependudukan
khususnya kekayaan alam yang dapat diperbaharui. Kekayaan alam mempunyai
manfaat nyata jika telah diolah oleh penduduk yang memiliki kemampuan dalam
ilmu pengetahuan dan teknologi.
4) Hubungan antargatra dalam pancagatra; setiap gatra dalam Pancagatra
memberikan kontribusi tertentu pada gatra-gatra lain dan sebaliknya setiap
gatra menerima kontribusi dari gatra-gatra lain secara terintegrasi.
Ø Antaragatra ideologi dengan gatra politik, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan, maka arti ideologi adalah sebagai falsafah bangsa dan
landasan ideologi negara. Selain itu ideologi merupakan nilai penentu bagi
kehidupan nasional yang meliputi seluruh gatra dalam pancagatra dalam
memelihara kelangsungan hidup bangsa dan pencapaian tujuan nasional.
Ø Antara gatra politik dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan; berarti kehidupan politik yang mantap dan dinamis
menjalankan kebenaran ideologi, memberikan iklim yang kondusif untuk
pengembangan ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan. Kehidupan politik
bangsa dipengaruhi oleh bermacam hal yang satu dengan yang lainnya saling
berkaitan. Ia dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan dan kesadaran politik,
tingkat kemakmuran ekonomi, ketaatan beragama, keakraban sosial dan rasa
keamanannya.
Ø Antara gatra ekonomi dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan; berarti kehidupan ekonomi yang tumbuh mantap dan
merata, akan menyakinkan kebenaran ideologi yang dianut, mendinamisir kehidupan
politik dan perkembangan sosial budaya serta mendukung pengembangan pertahanan
dan keamanan.Keadaan ekonomi yang stabil, maju dan merata menunjang stabilitas
dan peningkatan ketahanan aspek lain.
Ø Antara gatra sosial budaya dengan
gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan; dalam arti
kehidupan sosial budaya yang serasi, stabil, dinamis, berbudaya dan
berkepribadian, akan menyakinkan kebenaran ideologi, memberikan iklim yang
kondusif untuk kehidupan politik yang berbudaya, kehidupan ekonomi yang tetap
mementingkan kebersamaan serta kehidupan pertahanan dan keamanan yang
menghormati hak-hak individu.
Keadaan sosial yang terintegrasi secara serasi,
stabil, dinamis, berbudaya dan berkepribadian hanya dapat berkembang di dalam
suasana aman dan damai. Kebesaran dan keseluruhan nilai sosial budaya bangsa
mencerminkan tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional baik fisik material
maupun mental spiritual. Keadaan sosial yang timpang dengan kontradiksi di
berbagai bidang kehidupan memungkinkan timbulnya ketegangan sosial yang dapat
berkembang menjadi gejolak sosial.
Ø Antara gatra pertahanan dan keamanan dengan gatra ideologi, ekonomi,
sosial budaya, pertahanan dan keamanan; dalam arti kondisi kehidupan pertahanan
dan keamanan yang stabil dan dinamis akan meyakinkan kebenaran ideologi,
memberikan iklim yang kondusif untuk pengembangan kehidupan politik, ekonomi
dan sosial budaya.
Keadaan pertahanan dan keamanan yang stabil,
dinamis, maju dan berkembang di seluruh aspek kehidupan akan memperkokoh dan
menunjang kehidupan ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya.
Astagatra dalam pendekatan
kesejahteraan dan keamanan mempunyai peranan tergantung dari sifat setiap
gatra.
1) Gatra alamiah mempunyai peranan sama besar baik untuk kesejahteraan
maupun untuk keamanan.
2) Gatra ideologi, politik dan sosial budaya mempunyai peranan sama besar
untuk kesejahteraan dan keamanan.
3) Gatra ekonomi relatif mempunyai peranan lebih besar untuk kesejahteraan
daripada peranan untuk keamanan.
4) Gatra pertahanan dan keamanan relatif mempunyai peranan lebih besar untuk
keamanan daripada peranan untuk kesejahteraan.
Demikian tentang Aspek Trigatra
dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara, semoga bermanfaat.
Pembiasaan
Kontribusi pelajar dalam
melaksanakan asas asas Wawasan Nusantara sangat penting. Sikap jujur, sopan
dan disiplin merupakan kebudayaan bangsa Indonesia sekaligus jati diri
bangsa. Anda dapat berkontribusi melaksanakan asas asas Wawasan Nusantara.
Sifat yang harus Anda biasakan dalam kegiatan berikut!
1.
Selalu berkata apa adanya
2.
Mengerjakan soal ujian dengan
mandiri
3.
Menyapa Bapak/Ibu guru ketika
berpapasan di jalan
4.
Hadir disekolah tepat waktu
5.
Mengumpulkan tugas tepat
waktu
|
Latihan
Soal
I.
Pilihlah Jawaban Yang Paling Tepat!
1. Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya
yang serba seragam dan bernilai startegis dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional disebut…
a. Geopolitik
b. Geostrategi
c. Wawasan nusantara
d. Wawasan kebangsaan
e. Ketahanan nasional
2. Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan dan
rambu-rambu dalam....
a. Menentukan arah dan tujuan negara dalam
berhubungan dengan negara lain.
b. Menentukan segala kebijakan yang berhubungan
dengan penentuan politik luar negeri
c. Menentukan kebijakan yang berkaitan dengan
bidang politik dan sosial budaya
d. Menentukan segala kebijakan, keputusan,
tindakan dan perbuatan bagi penyelanggaran negara
di pusat dan daerah
e. Menentukan segala kebijakan yang berkaitan
dengan hubungan anatara pemerintah pusat dan
daerah
3. Persatuan dalam keberagaman harus dipahami oleh setiap warga masyarakat
agar dapat mewujudkan hal-hal berikut ini, kecuali....
a. Pembangunan berjalan lancar
b. Pergaulan antar sesama yang lebih akrab
c. Kehidupan yang serasi, selaras dan seimbang
d. Perbedaan yang ada tidak menjadi sumber masalah
e. Terbentuknya satu masyarakat yang sama ras,
agama, suku dan bahasa
4. Secara etimologis kata geopolitik terbentuk dari dua kata yaitu geo yang
berarti planet bumi dan politik yang berarti.....
a. Segala sesuatu yang berhubungan dengan partai
politik
b. Segala sesuatu yang berhubungan dengan
kekuasaan partai politik
c. Segala sesuatu yang berhubungan dengan
sejarah, ilmu sosial dan politik..
d. Segala sesuatu yang berhubungan dengan
wilayah negara dan batas-batas wilayah negara..
e. Segala sesuatu yang berkaitan dengan
ketatanegaraan atau tindakan mengenai pemerintahan
negara atau terhadap negara lain.
5. Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan dan
rambu-rambu dalam....
a. Menentukan segala kebijakan yang berhubungan
dengan penentuan politik luar negeri
b. Menentukan segala kebijakan, keputusan,
tindakan dan perbuatan bagi penyelanggaran negara
di pusat dan daerah
c. Menentukan segala kebijakan yang berkaitan
dengan hubungan anatara pemerintah pusat dan
daerah
d. Menentukan kebijakan yang berkaitan dengan
bidang politik dan sosial budaya
e. Menentukan arah dan tujuan negara dalam
berhubungan dengan negara lain.
6. Pada hakikatnya wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia
terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.
Dengan demikian Fungsi wawasan nusantara adalah…
a. Pedoman,
motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijakan,
keputusan, tindakan dan perbatan bagi enyelenggara Negara di
tingkat pusat dan daerah bagi
seluruh rayat Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
b. Mewujudkaan nasionalisme yang tinggi di
segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih
mengutamakan kepentingan nasonal daripada
kepentingan individu, kelompok, golongan,
suku bangsa dan daerah.
c. Mewujudkan bangsa Indonesia yang maju dan
sejahtera berdasarkan Pancasila dan UUD
Negara RI tahun 1945.
d. Pedoman dalam mewujudkan tujuan nasional
sebagaimana terdapat dalam pembukaan UUD
Negara RI tahun 1945
e. Pedoman untuk mengadakan hubungan antar
bangsa berlandaskan persamaan kedudukan
senagai bangsa yang merdeka dan berdaulat.
7. Pada hakikatnya wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia
terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.
Dengan demikian tujuan wawasan nusantara adalah …
a. Pedoman,
motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijakan,
keputusan, tindakan dan perbuatan bagi enyelenggara Negara di
tingkat pusat dan daerah bagi
seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
b. Mewujudkaan nasionalisme yang tinggi di
segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih
mengutamakan kepentingan nasonal daripada
kepentingan individu, kelompok, golongan,
suku bangsa dan daerah.
c. Mewujudkan bangsa Indonesia yang maju dan
sejahtera berdasarkan Pancasila dan UUD
Negara
RI tahun 1945.
d. Pedoman dalam mewujudkan tujuan nasional
sebagaimana terdapat dalam pembukaan UUD
Negara RI tahun 1945
e. Pedoman untuk mengadakan hubungan antar
bangsa berlandaskan persamaan kedudukan
senagai bangsa yang merdeka dan berdaulat.
8. Pada hakikatnya wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia
terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.
Dengan demikian Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan politik akan
menciptakan…...
a. iklim
penyelenggaraan Negara yang sehat dan dinamis
b. Tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin
pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat secara adil dan merata
c. Sikap
batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima dan menghormatisegala bentuk
perbedaan dan kebhinnekaan sebagai
kenyataan hidup sebagai karunia sang pencipta.
d. Kesadaran cinta tanah air dan bangsa yang
lebih lanjut akan membentuk sikap bela Negara
pada setiap warga Negaran Indonesia.
e. Menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa
yang rukun dengan membeda-bedakan suku,
agama, atau kepercayaan dan golongan
berdasarkan status social.
9. Azas wawasan nusantara yang menyatakan bahwa adanya kesuaian pembagian
hasil dengan adil jerih payah dan kegiatan baik perorangan, golongan,
kelompok maupun daerah adalah…
a. Keadilan
b. Kejujuran
c. Solidaritas
d. Kerja sama
e. Kesetiaan
10. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan pertahanan keamanan akan
menciptakan….
a. iklim penyelenggaraan Negara yang sehat dan
dinamis
b. Tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin
pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat secara adil dan merata
c. Sikap
batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima dan menghormatisegala bentuk
perbedaan dan kebhinnekaan sebagai
kenyataan hidup sebagai karunia sang pencipta.
d. Kesadaran
cinta tanah air dan bangsa yang lebih lanjut akan membentuk sikap bela Negara
pada setiap warga Negaran Indonesia.
e. Menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa
yang rukun dengan membeda-bedakan suku,
agama, atau kepercayaan dan golongan
berdasarkan status social.
II.
Kerjakan soal di bawah ini
1.
Wawasan nusantara pada
hakikatnya merupakan cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945. Jelaskan bagaimana
pentingnya wawasan nusantara dalam konteks NKRI?
2.
Wawasan Nusantara sebagai visi
bangsa menjadikan bangsaIndonesia adalah bangsa
yang satu dengan wilayah yang
satu dan utuh pula serta sebagai salah satu konsepsi ketatanegaran Republik
Indonesia. Berdasarkan hal tersebut Jelaskan kedudukan, fungsi dan tujuan dari
konsepsi wawasan nusantara bagi bangsa Indonesia !
3.
Ketahanan Nasional pada
hakikatnya bergantung kepada kemampuan bangsa dan Negara di dalam
mendayagunakan secara optimal gatra Alamiah. Jelaskan Aspek Trigatra dalam Wawasan Nusantara
4.
Ketahanan Nasional pada
hakikatnya bergantung kepada kemampuan bangsa dan Negara di dalam
mendayagunakan modal dasar untuk penciptaan kondisi dinamis yang merupakan
kekuatan dalam penyelenggaraan kehidupan nasional. Berdasarkan hal tersebut
Jelaskan Aspek Pancagatra dalam Wawasan
Nusantara
5.
Implementasi Wawasan Nusantara
senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara
utuh dan menyeluruh. Jelaskan implementasi wawasan nusantara dalam bidang
poleksosbudhankam bagi bangsa Indonesia !
III.
Tugas
Astagatra dalam pendekatan
kesejahteraan dan keamanan mempunyai peranan tertentu. Peranan tiap tiap gatra
untuk kesejahteraan dan keamanan tergantung dari sifat sifat gatra. Tahukah
anda sifat tiap tiap gatra? Baca dan catatlah sifat tiap tiap gatra sebagai
tambahan belajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar