Minggu, 09 Agustus 2020

Kasus Kasus Pelanggaran HAM

 

Kasus Kasus Pelanggaran HAM

Kompetensi Dasar :

Kasus Kasus Pelanggaran HAM

Petunjuk Belajar Modul:

  •        Dengan modul ini diharapkan siswa dapat belajar secara mandiri Kasus Kasus Pelanggaran HAM  tanpa atau dengan bimbingan guru.
  •        Modul ini dikembangkan dari konsep yang mudah ke yang sulit, dari konsep nyata ke konsep yang abstrak dan dari konsep yang sederhana ke konsep yang rumit.
  •        Belajarlah secara mandiri
  •        Baca baik-baik Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan Tujuan Pembelajaran.

Prasyarat Sebelum Belajar:

Sebelum mempelajari Kasus Kasus Pelanggaran HAM  , peserta didik diharapkan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sebagai apersepsi:

  •       Mampu menguraikan pengertian pelanggaran HAM
  •        Memahami penyebab pelanggaran HAM
  •        Mnjelaskan Kasus pelanggaran HAM
  1.      Pengertian pelanggaran HAM

Dalam pasal 1 ayat 6 No.39 Tahun 1999, definisi pelanggaran HAM yaitu setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyesalan hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.

Lalu dalam UU No. 26 Tahun 2000 mengenai pengadilan HAM. Definisi pelangaran HAM yaitu setiap perbuatan seseorang atau kelompok orng termasuk aparat negara baik disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau mencabut Hak Asasi Manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak didapatkan, atau dikhawatirksn tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.

Sehingga dapat disimpulkan pelanggaran HAM adalah perbuatan pelanggaran kemanusiaan yang dilakukan oleh individu ataupun oleh institusi negara lainnya terhadap hak Asasi Individu lain tanpa ada dasar atau alasan yuridis dan alasan rasional yang menjadi penyebabnya.

2. Penyebab pelanggaran HAM

Faktor Internal Penyebab Pelanggaran HAM. Berikut merupakan beberapa faktor internal penyebab

pelanggaran HAM yang didasarkan pada kondisi pelaku sehingga kemudian ia melakukan pelanggaran HAM.

1)      Sikap Egoisme, Sikap egoisme yang dimiliki pelaku pelanggar HAM memiliki potensi menyebabkan terjadinya kasus pelanggaran HAM. Pelaku merasa bahwa kepentingannya adalah yang utama, sehingga dengan egois akan melakukan pelanggaran HAM.

2)      Tingkat Kesadaran HAM yang Rendah. Salah satu faktor penyebab pelanggaran HAM adalah rendahnya tingkat kesadaran akan HAM. Banyak orang yang tidak terlalu memperhatikan perlindungan HAM, bahkan menganggap pelanggaran HAM adalah hal yang biasa asalkan kepentingannya tercapai.

3)      Kondisi Psikologis Pelanggar HAM, Faktor internal penyebab pelanggaran HAM sangat berkaitan dengan kondisi psikologis pelaku pelanggar HAM, apakah ia masih memiliki akal sehat atau memiliki trauma atau mungkin dalam kondisi tidak stabil. Kondisi-kondisi itu rentan mengakibatkan terjadinya pelanggaran HAM.

4)      Tingginya Intoleransi, Di dalam negara yang beragam dan heterogen, adanya sikap intoleransi bisa jadi mengancam terwujudnya kestabilan nasional. Sikap intoleransi terhadap suatu ras, suku, atau agama tertentu dapat mengakibatkan pelanggaran HAM berupa diskriminasi atau yang lainnya.

5)      Rasa Ingin Balas Dendam, Berbagai tindak kriminal sering diawali karena rasa ingin balas dendam, tak terkecuali pada kasus pelanggaran HAM. Dendam membuat seseorang rela berbuat tindakan kriminal seperti pembunuhan atau penganiayaan, yang termasuk contoh kasus pelanggaran HAM.

6)      Kurangnya Rasa Empati, Rasa empati yang kurang dari pelanggar HAM jelas menjadi faktor penyebab terjadinya pelanggaran HAM. Nilai-nilai HAM sangat berkaitan dengan rasa kemanusiaan. Maka jika seseorang tidak memiliki rasa empati dan kemanusiaan, ia berpotensi melakukan pelanggaran HAM.

Faktor Eksternal Penyebab Pelanggaran HAM, Berikut merupakan beberapa faktor eksternal penyebab pelanggaran HAM yang didasarkan pada kondisi dan situasi negara dan lingkungan sekitar secara umum.

  1.   Penyalahgunaan Kekuasaan, Adanya penyalahgunaan kekuasaan dari pihak pemerintah atau penguasa sangat rentan mengakibatkan terjadinya pelanggaran HAM. Ada banyak contoh kasus pelanggaran HAM di negara tertentu yang diakibatkan abuse of power dari pihak penguasa.
  2.   Sistem Hukum yang Tidak Berjalan, Faktor eksternal penyebab pelanggaran HAM juga meliputi sistem hukum yang lemah dan tidak berjalan. Kurang tegasnya penegakan hukum terhadap para pelanggar HAM membuat semakin banyak pelanggaran HAM terjadi karena tidak ada penanganan yang cepat dan tepat.
  3.   Struktur Politik dan Sosial, Terjadinya kesenjangan politik dan sosial yang terjadi pada suatu negara dapat memicu terjadinya pelanggaran HAM. Kondisi ini dapat berbentuk tata kelola pemerintahan yang salah dan terkesan abai dengan segala hal yang terjadi di masyarakat.
  4.   Masalah Ekonomi, Masalah ekonomi merupakan sumber dari segala sumber penyebab terjadinya tindak kriminal, tak terkecuali pada pelanggaran HAM. Kesenjangan ekonomi yang tinggi membuat pelaku terpaksa melakukan pelanggaran HAM seperti perampokan, perampasan, dan pencurian.
  5.   Sosialisasi HAM yang Kurang, Sosialisasi akan pentingnya penegakan dan perlindungan hak asasi manusia sangat penting untuk dilakukan. Kurangnya pemahaman akan HAM membuat semakin banyak terjadi kasus pelanggaran HAM, baik yang ringan hingga yang berat sekalipun.
  6.   Penyalahgunaan Teknologi, Teknologi tidak hanya memberikan dampak positif saja, tetapi akan menimbulkan dampak negatif juga jika disalahgunakan. Integrasi besar-besaran menggunakan komputerisasi sekarang melahirkan munculnya jenis kejahatan baru, seperti tindakan pembobolan elektronik dan sabotase.

 

Nah itulah referensi faktor internal dan eksternal penyebab pelanggaran HAM beserta contoh dan penjelasannya lengkap. Ada berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya pelanggaran HAM. Tentu kita juga harus turut berpartisipasi dalam menegakan HAM di lingkungan sekitar.

Pelanggaran Ham bisa dibagi menjadi dua macam atau bentuk-bentuk, yakni:

1.       Pelanggaran HAM Berat

a)      Pembunuhan Massal (Genosida), Genosida merupakan setiap perbuatan yang dilakukan dengan tujuan untuk menghancurkan atau memusnahkan semua atau sebagian kelompok bangsa, ras, etnis, dan agama dengan cara melakukan tindakan kekerasan (UUD No. 26/200 mengenai Pengadilan HAM)

b)      Kejahatan Kemanusiaan, Kejahatan kemanusiaan merupakan sebuah perbuatan yang dilakukan dalam bentu serangan yang bertujuan dengan langsung kepada penduduk sipil misalnya melakukan pengusiran penduduk dengan paksa, pembunuhan, penyiksaan, perbudakan dan lain sebagainya.

2)      Pelanggaran HAM Biasa, meliputi

·         Pemukulan

·         Penganiayaan

·         Pencemaran nama baik

·         Menghalangi orang dalam mengekspresikan pendapat

·         Menghilangkan nyawa orang lain

 3.    Kasus pelanggaran HAM

Berikut ini ada beberapa kasus dari kasus pelanggaran HAM yang sudah terjadi beberapa kali, diantaranya yakni sebagai berikut :

Ø  Pada Masa Orde Baru, Ketika masa pemerintahan Presiden Soeharto yang selama 32 tahun ini sudah terjadi ada ribuan pelanggaran HAM. Beberapa diantaranya yakni ada banyak aktivis politik, jurnalis, pemimpin oposisi, serta banyak pula para tokoh yang dianggap dapat menghambat pemerintah sudah ada kasus pelanggaran HAM yakni ada penyiksaan, penculikan, dan pembantaian.

Ø  Kasus G30S/PKI, Seperti yang sudah umum diketahui bahwa kasus pembantaian pada 30 September 1965 ini merupakan kasus yang kontroversial yang menimbulkan banyak tanda tanya. Akan tetapi ini merupakan sebuah kasus yang melanggar HAM yang banyak orang. Salah satunya yakni ada banyak orang yang meninggal secara mengenaskan pada peristiwa tersebut. Sebenarnya kasus ini termasuk dalam peristiwa kudeta yang diikuti dengan pembantaian masal secara besar-besaran.

Ø  Konflik di kota Maluku, Beberapa tahun silam ada sebuah kasus kekerasan dan konflik yang terjadi di Maluku, terutama di Ambon yang kerap membuat media masa ramai membicarakan kasus ini. Ketika itu, terdapat seorang penyusup yang ikut masuk ke daerah perbatasan di mana melakukan aksi nekatnya dengan cara pembakaran rumah serta pembunuhan. Hal ini sangat mengejutkan banyak pihak karena karena tidak adanya sambungan komunikasi pada sosial di masyarakat. Dari sinilah sehingga muncul kecurigaan yang pada akhirnya bisa membuat perasaan saling curiga yang akhirnya diboncengi oleh pihak ketiga yang menginginkan pada konflik tersebut terus berlangsung lama.

Ø  Kasus di Poso (1998-2000), Kasus ini berupa bentrokan yang menewaskan banyak penduduk jiwa. Penyebabnya adalah masalah agama. Hingga akhirnya untuk meredam maka terbentuklah Forum Komunikasi Umat Beragama (FKAUB) di kabupaten Dati II Poso.

Ø  Kasus di Santa Cruz, Kasus ini dilakukan oleh pihak militer anggota TNI yang melakukan penembakan terhadap warga sipil di daerah pemakaman Santa Cruz,di Dili,Timor-Timor pada 12 November 1991. Hal ini dilatarbelakangi atas demonstrasi yang dilakukan oleh gabungan mahasiswa dan warga sipil. Aksi demonstrasi pasca jajak pendapat Timor-Timor keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ada puluhan korban yang mengalami luka-luka dan ada yang meninggal dunia.

Ø  Kasus Dayak dan Madura (2000), Kedua suku ini terlibat dalam bentrokan yang merupakan pertikaian karena kepentingan etnis dan memakan banyak korban dari kedua suku ini.

Ø  Kasus TKI di Malaysia (2000), Ada berbagai bentuk penganiayaan majikan di Malaysia kepada para tenaga kerja Indonesia baik dengan kekerasan fisik,mental dan seksual dan tidak diberikan hak pada mereka yakni gaji atau bayaran mereka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Proyek Gotong Royong Kewarganegaraan

 1. Tujuan Pembelajaran  Pada unit ini kalian diharapkan dapat menginisiasi sebuah kegiatan serta menetapkan tujuan dan target bersama. Sela...