Kompetensi Dasar :
Integrasi nasional dalam bingkai bhineka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhineka tunggal ika
Petunjuk Belajar
Modul:
- Dengan modul ini
diharapkan siswa dapat belajar secara mandiri tentang Integrasi nasional dalam bingkai bhineka tunggal ika
tanpa atau dengan bimbingan guru.
- Modul ini
dikembangkan dari konsep yang mudah ke yang sulit, dari konsep nyata ke
konsep yang abstrak dan dari konsep yang sederhana ke konsep yang rumit.
- Belajarlah secara
berkelompok.
- Baca baik-baik
Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan Tujuan Pembelajaran.
Prasyarat Sebelum Belajar:
Sebelum mempelajari penyelenggaraan pemerintahan negara,
peserta didik diharapkan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini
sebagai apersepsi:
- Mendeskripsikan konsep
integrasi Indonesia
- Menjelaskan syarat
syarat integrasi
- Menguraikan hak dan
kewajiban warga negara dalam integrasi
A.
Konsep Integrasi Indonesia
Apa itu integrasi
nasional (national integration)? Pengertian Integrasi Nasional adalah
suatu upaya untuk mempersatukan atau menggabungkan berbagai perbedaan pada
kelompok budaya atau kelompok sosial di dalam satu wilayah sehingga membentuk
suatu kesatuan yang harmonis di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Dengan kata lain, integrasi
nasional adalah hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai satu bangsa yakni
bangsa Indonesia. Integrasi bangsa dapat dilihat secara politis dan secara
antropologis.
Ø Pengertian Integrasi Nasional secara Politis adalah proses penyatuan
berbagai kelompok budaya dan sosial di dalam kesatuan wilayah nasional yang
kemudian membentuk identitas nasional.
Ø Pengertian Integrasi Nasional secara Antropologis adalah proses
penyesuaian berbagai unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga terjadi
keseresaian fungsi dalam kehidupan bermasyarakat.
Berbagai keanekaragaman yang
ada di Indonesia sudah seharusnya dipelihara dan dijaga oleh seluruh elemen
masyarakat. Jangan menjadikan perbedaan sebagai pertentangan karena perbedaan
dan keanekaragaman tersebut merupakan kekayaan dan kelebihan yang dimiliki oleh
Indonesia.
Pengertian Integrasi Nasional Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami apa arti
integrasi nasional, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut
ini:
1. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin
Menurut Dr. Nazaruddin Sjamsuddin, pengertian
Integrasi nasional adalah proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua
aspek kehidupannya, yaitu aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya.
2. J. Soedjati Djiwandono
Menurut J. Soedjati Djiwandono, arti kata
Integrasi nasional adalah cara bagaimana kelestarian persatuan nasional dalam
arti luas dapat didamaikan dengan hak menentukan nasib sendiri.Integrasi
nasional bangsa indonesia berarti hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai
suatu bangsa, menjadi satu kesatuan bangsa secara resmi, dan direalisasikan
dalam satu kesepakatan atau konsensus nasional melalui Sumpah Pemuda pada
tanggal 28 Oktober 1928.
3. Myron Weiner
Menurut Myron Weiner, integrasi
bangsa adalah proses penyatuan dari berbagai kelompok budaya dan sosial ke
dalam satu kesatuan wilayah, dalam rangka pembentukan suatu identitas nasional.
4. Howard Wriggins
Menurut Howard Wriggins, integrasi bangsa adalah
penyatuan bagian yang berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi suatu kesatuan
yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang jumlahnya
banyak menjadi satu kesatuan bangsa.
Faktor Pendorong Integrasi Nasional
Berikut ini adalah beberapa
faktor pendorong terjadinya national integration:
1) Adanya faktor sejarah sehingga timbul rasa senasib dan seperjuangan.
2) Semua kalangan masyarakat Indonesia memiliki keinginan untuk bersatu, seperti
yang tertuang pada Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928.
3) Timbulnya rasa cinta tanah air yang ditunjukkan pada masa perjuangan
merebut kemerdekaan, hingga mengisi kemerdekaan.
4) Adanya rasa rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara seperti
yang ditunjukkan oleh para pahlawan yang gugur selama masa perjuangan
kemerdekaan.
5) Konsensus nasional di dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila
serta UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan bahasa
kesatuan bahasa Indonesia.
Faktor Penghambat Integrasi Nasional
Berikut ini adalah beberapa
faktor penghambat national integration:
1. Keanekaragaman budaya, bahasa daerah, agama, ras, dan berbagai perbedaan
lainnya menjadi faktor penghambat proses national integration.
2. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sangat luas dan terdiri
dari ribuan kepulauan dan dikelilingi lautan yang luas juga menjadi penghambat
integrasi bangsa.
3. Ketimbangan pembangunan infrastruktur di berbagai daerah telah
menimbulkan rasa tidak puas. Masih banyaknya konflik berunsur SARA (Suku,
Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahaan,
domenstrasi, juga menjadi faktor penghambat integrasi.
4. Paham etnossentrisme yang masih dimiliki oleh beberapa suku sehingga
menonjolan kelebihan daerahnya dan meremehkan budaya suku bangsa yang lain.
B.
Syarat syarat integrasi
Syarat Integrasi Nasional
Berikut ini adalah beberapa
syarat integrasi bangsa:
a) Adanya kesadaran anggota masyarakat bahwa dibutuhkan hubungan satu dengan
yang lain agar dapat memenuhi kebutuhan mereka.
b) Anggota masyarakat sepakat tentang norma dan
nilai sosial yang dijadikan pedoman dalam bermasyarakat.
c) Adanya norma dan nilai sosial yang berlaku sebagai aturan dan pedoman
dalam proses integrasi masyarakat.
Jenis Integrasi Nasional
Mengacu pada penjelasan
definisi integrasi bangsa di atas, adapun beberapa jenis
integrasi nasional adalah sebagai berikut:
Ø Integrasi Asimilasi; merupakan penggabungan dua atau lebih kebudayaan
yang menghilangkan ciri khas kebudayaan aslinya yang diterima oleh masyarakat.
Ø Integrasi Akulturasi; merupakan penggabungan dua atau lebih kebudayaan
tanpa menghilangkan ciri khas kebudayaan asli di suatu lingkungan.
Ø Integrasi Normatif; terjadi karna keberadaan norma-norma yang berlaku dan
mempersatukan masyarakat sehingga integrasi lebih mudah terbentuk.
Ø Integrasi Instrumental; terjadi dan tampak secara nyata sebagai akibat
adanya keseragaman antar individu dalam lingkungan masyarakat, misalnya
keseragaman pakaian.
Ø Integrasi Ideologis; terjadi dan tampak secara nyata karena adanya ikatan
spiritual/ ideologis yang kuat tanpa adanya paksaan.
Ø Integrasi Fungsional; terjadi karena adanya berbagai fungsi tertentu dari
semua pihak di dalam masyarakat.
Ø Integrasi Koersif; terjadi karena adanya pengaruh dari penguasa dan
bersifat paksaan.
Contoh Integrasi Nasional
Mengacu pada penjelasan di
atas, berikut ini adalah beberapa contoh integrasi nasional di Indonesia:
·
Pembangunan Taman Mini
Indonesia Indah (TMII) di Jakarta oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1976. Di
lokasi TMII tersebut terdapat rumah adat dan aneka macam budaya dari seluruh
provinsi Indonesia.
·
Sikap menghargai dan toleransi
terhadap antar umaat beragama di Indonesia. Hal ini terlihat dari sikap
masyarakat Indonesia yang menghargai perbedaan agama.
·
Sikap menghargai dan merasa
memiliki kebudayaan yang berasal dari daerah lain, bahkan mempelajari
kebudayaan dari daerah yang berbeda.
C.
Hak dan kewajiban warga negara dalam integrasi
Di Indonesia sendiri sudah
terjadi berbagai macam integrasi dari dulu meskipun hal tersebut belum dalam
skala nasional. Contoh saja dahulu kala ketika masyarakat papua, masyarakat
maluku, masyarakat jawa, dan yang lainnya melakukan interaksi dan bertransaksi
dalam menjual beli barang di perairan Indonesia, mereka telah terjadi
interaksi, dan membentuk sebuah standarisasi dimana terdapat ukuran-ukuran
perdagangan yang sudah disepakati satu sama lain. Karena telah terjadi
interaksi sekian lama dan telah saling membantu dan membutuhkan satu sama lain
maka telah terbentukkan integrasi ekonomi tanpa disadari. Selain terdapat
integrasi ekonomi, terdapat juga integrasi sosial maupun budaya. Dari sana,
didapatkan bahwa syarat dari keberhasilan suatu integrasi adalah sebagai
berikut :
Ø Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi
kebutuhan kebutuhan satu dengan lainnya.
Ø Terciptanya kesepakatan (konsensus) bersama mengenai norma-norma dan
nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman.
Ø Norma-norma dan nilai-nilai sosial dijadikan aturan baku dalam
melangsungkan proses integrasi sosial.
Dari integrasi alamiah tersebut
maka diikatlah semua itu dengan sebuah ikatan politik yang nantinya membentuk
integrasi nasional. Ikatan itu adalah hukum, dimana di Indonesia hukum yang
paling dasar adalah Undang-Undang Dasar tahun 1945. Didalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945 telah disebutkan bahwa setiap warga negara
memiliki hak dan kewajiban yang harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Beberapa
kewajiban dan hak warga negara Indonesia dalam menjaga integrasi nasional dalam
bermasyarakat adalah sebagai berikut :
1. Kewajiban
Ø Menjaga kerukunan hidup dengan tetangga atas dasar saling menghormati;
Ø Ikut menjaga keamanan dan kebersihan lingkungan;
Ø Menaati peraturan yang berlaku di dalam lingkungan itu atas dasar
kepentingan bersama;
Ø Membatasi diri jangan sampai mengganggu hak dan kemerdekaan orang lain
atas dasar hak dalam negara
2. Hak
Ø Menggunakan fasilitas umum yang disediakan pemerintah
Ø Mendapat pelayanan dari pemerintah
Ø Memiliki hak untuk menyampaikan pendapat di lingkungan masyarakat
Ø Hak untuk mendapatkan rasa aman.
Ø Hak mendapatkan perlindungan hukum.
Keseimbangan antara menjalankan
kewajiban dan hak sangatlah diperlukan agar tidak terjadi kesalahpahaman yang
bisa mengakibatkan kerugian bagi orang lain maupun diri sendiri. Misalnya,
pertumbuhan pembangunan infrastruktur (jalan dan jembatan) di satu daerah
dengan daerah lainnya harus sama. Jika berbeda akan terjadi kecemburuan dan
berakibat terganggunya integrasi nasional. Dengan demikian, sangat penting
integrasi nasional bagi pembangunan bangsa dalam masyarakat yang berbeda-beda.
Setiap warga masyarakat di daerah harus menyadari adanya perbedaan etnik, suku,
agama, budaya, bahasa, dan sebagainya. Perbedaan tersebut jangan sampai
dijadikan sebagai pemicu terjadinya disintegrasi nasional. Disintegrasi adalah
keadaan tidak bersatu padu yang menghilangnya keutuhan atau persatuan serta
menyebabkan perpecahan.
Disintegrasi sendiri mulai
dirasakan diberbagai tempat di Indonesia. Hal ini bisa mengancam dari keutuhan
negara Indonesia. Berikut ini adalah contoh kasus ancaman yang pernah mengancam
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia :
1. Contoh ancaman Fisik
Dari luar negeri
a) Penembakan kapal patroli Indonesia oleh Malaysia\
b) Agresi militer Belanda di Indonesia
c) Penjajahan bangsa eropa di Indonesia
Dari dalam negeri
a) Teror bom di Solo
b) Penyerangan antar suku dipapua
c) Tawuran antar warga di Makassar
d) Kerusuhan mass di jakarta
e) Perusakan kantor walikota oleh warga yang marah
f) Perusakan dan vandalisme terhadap fasilitas umum
2. Contoh ancaman Ideologi
Dari luar negeri
a) Maraknya berbagai kebudayaan dan paham baru dari luar negeri
b) Adanya campur tangan politik dari badan-badan asing didalam negeri
c) Maraknya media propaganda asing
d) Adu domba yang dilakukan pihak asing
e) Pemberlakuan aturan aturan tertentu yang dilakukan oleh pihak asing yang
merugikan negara lain
Dari dalam negeri
a) Munculnya paham-paham radikal dan ekstremis dalam negeri
b) Munculnya berbagai aliran sesat diIndonesia
c) Sikap apatis terhadap pemerintah
d) Sikap mau menang sendiri dalam masyarakat suatu negara
e) Kurangnya kecintaan terhadap produk dalam negeri
f) Pemberontakan PKI
g) Gerakan separatis GAM diaceh, RMS dimaluku dan OPM di papua
Maka dari itu, upaya untuk
mencapai integrasi nasional sangat diperlukan agar tetap menjaga keutuhan
negara Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjaga keselarasan
antarbudaya. Hal itu dapat terwujud jika ada peran serta pemerintah dan
partisipasi masyarakat dalam proses integrasi nasional. Pemerintah harus mampu
melaksanakan sistem politik nasional yang dapat mengakomodasi aspirasi
masyarakat yang memiliki kedudayaan yang berbeda-beda. Pemerintah harus mampu
terbuka dan demokratisasi yang bertumpu pada kesamaan hak dan kewajiban warga
negara. Pembangunan di segala bidan haruslah merata sehingga tidak menimbulkan
kecemburuan sosial yang bisa mengakibatkan disintegrasi. Sedangkan peran dari
masyarakat, masyarakat harus meminimalkan perbedaan dan berpijakan pada
kesamaan-kesamaan yang dimiliki oleh setiap budaya daerah. Masyarakat juga
harus mampu meminimalisir setiap potensi konflik yang muncul. Dan yang
terpenting ialah menanamkan nilai-nilai pancasila, jiwa sebangsa dan setanah
air dan rasa persaudaraan pada masyarakat Indonesia, agar tercipta kekuaatan
dan kebersamaan di kalangan rakyat Indonesia.
Demikianlah penjelasan ringkas
mengenai pengertian integrasi nasional bangsa Indonesia, faktor pendorong dan
penghambat, syarat, jenis-jenis, serta contohnya. Semoga artikel ini bermanfaat
dan menambah wawasan kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar