Kasus Kasus Pelanggaran HAM
Kompetensi Dasar :
Kasus Kasus Pelanggaran HAM
Petunjuk Belajar Modul:
- Dengan modul ini diharapkan siswa dapat belajar secara mandiri Kasus Kasus Pelanggaran HAM tanpa atau dengan bimbingan guru.
- Modul ini dikembangkan dari konsep yang mudah ke yang sulit, dari konsep nyata ke konsep yang abstrak dan dari konsep yang sederhana ke konsep yang rumit.
- Belajarlah secara mandiri
- Baca baik-baik Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan Tujuan Pembelajaran.
Prasyarat Sebelum Belajar:
Sebelum mempelajari Kasus Kasus Pelanggaran HAM , peserta didik diharapkan mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sebagai apersepsi:
- Mampu menguraikan pengertian pelanggaran HAM
- Memahami penyebab pelanggaran HAM
- Mnjelaskan Kasus pelanggaran HAM
Lalu dalam UU No. 26 Tahun 2000
mengenai pengadilan HAM. Definisi pelangaran HAM yaitu setiap perbuatan
seseorang atau kelompok orng termasuk aparat negara baik disengaja atau
kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau
mencabut Hak Asasi Manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh
Undang-Undang ini, dan tidak didapatkan, atau dikhawatirksn tidak akan
memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum
yang berlaku.
Sehingga dapat disimpulkan pelanggaran HAM adalah perbuatan pelanggaran kemanusiaan yang dilakukan oleh individu ataupun oleh institusi negara lainnya terhadap hak Asasi Individu lain tanpa ada dasar atau alasan yuridis dan alasan rasional yang menjadi penyebabnya.
2. Penyebab pelanggaran HAM
Faktor Internal Penyebab Pelanggaran HAM. Berikut merupakan beberapa faktor internal penyebab
pelanggaran HAM yang didasarkan pada kondisi pelaku sehingga kemudian ia melakukan pelanggaran HAM.1)
Sikap Egoisme, Sikap egoisme yang dimiliki
pelaku pelanggar HAM memiliki potensi menyebabkan terjadinya kasus pelanggaran
HAM. Pelaku merasa bahwa kepentingannya adalah yang utama, sehingga dengan
egois akan melakukan pelanggaran HAM.
2)
Tingkat Kesadaran HAM yang Rendah. Salah satu
faktor penyebab pelanggaran HAM adalah rendahnya tingkat kesadaran akan HAM.
Banyak orang yang tidak terlalu memperhatikan perlindungan HAM, bahkan
menganggap pelanggaran HAM adalah hal yang biasa asalkan kepentingannya
tercapai.
3)
Kondisi Psikologis Pelanggar HAM, Faktor
internal penyebab pelanggaran HAM sangat berkaitan dengan kondisi psikologis
pelaku pelanggar HAM, apakah ia masih memiliki akal sehat atau memiliki trauma
atau mungkin dalam kondisi tidak stabil. Kondisi-kondisi itu rentan mengakibatkan
terjadinya pelanggaran HAM.
4)
Tingginya Intoleransi, Di dalam negara yang
beragam dan heterogen, adanya sikap intoleransi bisa jadi mengancam terwujudnya
kestabilan nasional. Sikap intoleransi terhadap suatu ras, suku, atau agama
tertentu dapat mengakibatkan pelanggaran HAM berupa diskriminasi atau yang
lainnya.
5)
Rasa Ingin Balas Dendam, Berbagai tindak
kriminal sering diawali karena rasa ingin balas dendam, tak terkecuali pada
kasus pelanggaran HAM. Dendam membuat seseorang rela berbuat tindakan kriminal
seperti pembunuhan atau penganiayaan, yang termasuk contoh kasus pelanggaran
HAM.
6)
Kurangnya Rasa Empati, Rasa empati yang kurang
dari pelanggar HAM jelas menjadi faktor penyebab terjadinya pelanggaran HAM.
Nilai-nilai HAM sangat berkaitan dengan rasa kemanusiaan. Maka jika seseorang
tidak memiliki rasa empati dan kemanusiaan, ia berpotensi melakukan pelanggaran
HAM.
Faktor Eksternal Penyebab
Pelanggaran HAM, Berikut merupakan beberapa faktor eksternal penyebab
pelanggaran HAM yang didasarkan pada kondisi dan situasi negara dan lingkungan
sekitar secara umum.
- Penyalahgunaan Kekuasaan, Adanya penyalahgunaan kekuasaan dari pihak pemerintah atau penguasa sangat rentan mengakibatkan terjadinya pelanggaran HAM. Ada banyak contoh kasus pelanggaran HAM di negara tertentu yang diakibatkan abuse of power dari pihak penguasa.
- Sistem Hukum yang Tidak Berjalan, Faktor eksternal penyebab pelanggaran HAM juga meliputi sistem hukum yang lemah dan tidak berjalan. Kurang tegasnya penegakan hukum terhadap para pelanggar HAM membuat semakin banyak pelanggaran HAM terjadi karena tidak ada penanganan yang cepat dan tepat.
- Struktur Politik dan Sosial, Terjadinya kesenjangan politik dan sosial yang terjadi pada suatu negara dapat memicu terjadinya pelanggaran HAM. Kondisi ini dapat berbentuk tata kelola pemerintahan yang salah dan terkesan abai dengan segala hal yang terjadi di masyarakat.
- Masalah Ekonomi, Masalah ekonomi merupakan sumber dari segala sumber penyebab terjadinya tindak kriminal, tak terkecuali pada pelanggaran HAM. Kesenjangan ekonomi yang tinggi membuat pelaku terpaksa melakukan pelanggaran HAM seperti perampokan, perampasan, dan pencurian.
- Sosialisasi HAM yang Kurang, Sosialisasi akan pentingnya penegakan dan perlindungan hak asasi manusia sangat penting untuk dilakukan. Kurangnya pemahaman akan HAM membuat semakin banyak terjadi kasus pelanggaran HAM, baik yang ringan hingga yang berat sekalipun.
- Penyalahgunaan Teknologi, Teknologi tidak hanya memberikan dampak positif saja, tetapi akan menimbulkan dampak negatif juga jika disalahgunakan. Integrasi besar-besaran menggunakan komputerisasi sekarang melahirkan munculnya jenis kejahatan baru, seperti tindakan pembobolan elektronik dan sabotase.
Nah itulah referensi faktor
internal dan eksternal penyebab pelanggaran HAM beserta contoh dan
penjelasannya lengkap. Ada berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya pelanggaran
HAM. Tentu kita juga harus turut berpartisipasi dalam menegakan HAM di
lingkungan sekitar.
Pelanggaran Ham bisa dibagi
menjadi dua macam atau bentuk-bentuk, yakni:
1. Pelanggaran
HAM Berat
a) Pembunuhan
Massal (Genosida), Genosida merupakan setiap perbuatan yang dilakukan dengan
tujuan untuk menghancurkan atau memusnahkan semua atau sebagian kelompok
bangsa, ras, etnis, dan agama dengan cara melakukan tindakan kekerasan (UUD No.
26/200 mengenai Pengadilan HAM)
b) Kejahatan
Kemanusiaan, Kejahatan kemanusiaan merupakan sebuah perbuatan yang dilakukan
dalam bentu serangan yang bertujuan dengan langsung kepada penduduk sipil
misalnya melakukan pengusiran penduduk dengan paksa, pembunuhan, penyiksaan,
perbudakan dan lain sebagainya.
2)
Pelanggaran HAM Biasa, meliputi
·
Pemukulan
·
Penganiayaan
·
Pencemaran nama baik
·
Menghalangi orang dalam mengekspresikan pendapat
·
Menghilangkan nyawa orang lain
Ø
Pada Masa Orde Baru, Ketika masa pemerintahan
Presiden Soeharto yang selama 32 tahun ini sudah terjadi ada ribuan pelanggaran
HAM. Beberapa diantaranya yakni ada banyak aktivis politik, jurnalis, pemimpin
oposisi, serta banyak pula para tokoh yang dianggap dapat menghambat pemerintah
sudah ada kasus pelanggaran HAM yakni ada penyiksaan, penculikan, dan
pembantaian.
Ø
Kasus G30S/PKI, Seperti yang sudah umum
diketahui bahwa kasus pembantaian pada 30 September 1965 ini merupakan kasus
yang kontroversial yang menimbulkan banyak tanda tanya. Akan tetapi ini
merupakan sebuah kasus yang melanggar HAM yang banyak orang. Salah satunya
yakni ada banyak orang yang meninggal secara mengenaskan pada peristiwa
tersebut. Sebenarnya kasus ini termasuk dalam peristiwa kudeta yang diikuti
dengan pembantaian masal secara besar-besaran.
Ø
Konflik di kota Maluku, Beberapa tahun silam ada
sebuah kasus kekerasan dan konflik yang terjadi di Maluku, terutama di Ambon
yang kerap membuat media masa ramai membicarakan kasus ini. Ketika itu,
terdapat seorang penyusup yang ikut masuk ke daerah perbatasan di mana
melakukan aksi nekatnya dengan cara pembakaran rumah serta pembunuhan. Hal ini
sangat mengejutkan banyak pihak karena karena tidak adanya sambungan komunikasi
pada sosial di masyarakat. Dari sinilah sehingga muncul kecurigaan yang pada
akhirnya bisa membuat perasaan saling curiga yang akhirnya diboncengi oleh pihak
ketiga yang menginginkan pada konflik tersebut terus berlangsung lama.
Ø
Kasus di Poso (1998-2000), Kasus ini berupa
bentrokan yang menewaskan banyak penduduk jiwa. Penyebabnya adalah masalah
agama. Hingga akhirnya untuk meredam maka terbentuklah Forum Komunikasi Umat
Beragama (FKAUB) di kabupaten Dati II Poso.
Ø
Kasus di Santa Cruz, Kasus ini dilakukan oleh
pihak militer anggota TNI yang melakukan penembakan terhadap warga sipil di
daerah pemakaman Santa Cruz,di Dili,Timor-Timor pada 12 November 1991. Hal ini
dilatarbelakangi atas demonstrasi yang dilakukan oleh gabungan mahasiswa dan
warga sipil. Aksi demonstrasi pasca jajak pendapat Timor-Timor keluar dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ada puluhan korban yang mengalami luka-luka
dan ada yang meninggal dunia.
Ø
Kasus Dayak dan Madura (2000), Kedua suku ini
terlibat dalam bentrokan yang merupakan pertikaian karena kepentingan etnis dan
memakan banyak korban dari kedua suku ini.
Ø
Kasus TKI di Malaysia (2000), Ada berbagai
bentuk penganiayaan majikan di Malaysia kepada para tenaga kerja Indonesia baik
dengan kekerasan fisik,mental dan seksual dan tidak diberikan hak pada mereka
yakni gaji atau bayaran mereka.